Close Menu
    What's Hot

    Dosen FKIP Universitas Malikussaleh dan MGMP Matematika Aceh Tengah Laksanakan PKM Berbasis Pemberdayaan

    07/18/2025

    28 Mahasiswa FAH UIN Ar-Raniry Banda Aceh Melakukan Lawatan ke Konsulat RI Songkhla

    06/24/2025

    Penandatanganan MoU dan MoA antara UIN Ar-Raniry dan Yala Islamic Private School Association Thailand

    06/22/2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Minggu, Juli 20
    Facebook X (Twitter) Instagram
    kopelmanews.comkopelmanews.com
    Demo
    • Home
    • Nasional
    • Internasional
    • Politik
    • Pendidikan
    • Ekonomi
    • Olahraga
    • Kesehatan
    • Hiburan
    • Teknologi
    • Otomotif
    • Redaksi
    kopelmanews.comkopelmanews.com
    Home » Integrasi Spiritualitas dan Ilmu Jiwa
    Opini

    Integrasi Spiritualitas dan Ilmu Jiwa

    admin@kopelmanews.comBy admin@kopelmanews.com06/22/2025Updated:06/22/2025Tidak ada komentar14 Views
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn WhatsApp Reddit Tumblr Email
    Penulis | Fadilah Ummairah, Mahasiswai Psikologi, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Aceh, kopelmanews.com – Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental manusia telah berkembang pesat, terutama dalam paradigma Barat. Namun, pendekatan psikologi yang bersifat sekuler sering kali mengabaikan dimensi spiritual dan nilai-nilai religius, padahal aspek ini sangat penting bagi individu yang religius, khususnya umat Islam.

    Dari kebutuhan inilah muncul cabang keilmuan yang disebut Psikologi Islam, sebuah pendekatan yang tidak hanya meneliti perilaku manusia, tetapi juga mendasarkan analisisnya pada ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadis. Psikologi Islam berupaya memahami manusia sebagai makhluk jasmani dan rohani secara utuh, dengan memadukan antara ilmu psikologi modern dan prinsip-prinsip Islam.

    Konsep Manusia dalam Psikologi Islam

    Dalam psikologi Islam, manusia dipandang sebagai makhluk yang terdiri dari jasad (fisik), nafs (jiwa), aql (akal), dan ruh (roh). Pemahaman ini memberikan gambaran holistik bahwa manusia tidak hanya dilihat dari sisi biologis dan psikologis saja, melainkan juga dari aspek spiritual. Al-Qur’an menyebut manusia sebagai “khalifah” di bumi (QS. Al-Baqarah: 30), yang menunjukkan tanggung jawab moral dan spiritual manusia atas kehidupannya.

    Konsep ini berbeda dari pendekatan psikologi Barat yang cenderung menempatkan manusia sebagai makhluk biologis yang dikendalikan oleh naluri dan lingkungan. Psikologi Islam menekankan pentingnya fitrah, yaitu potensi dasar manusia untuk mengenal dan tunduk kepada Allah. Fitrah ini menjadi landasan bagi terbentuknya akhlak dan perilaku yang selaras dengan ajaran Islam (Nasr, 2006).

    Dimensi Ruhani dalam Psikologi Islam

    Dimensi ruhani merupakan aspek kunci dalam Psikologi Islam. Kesehatan mental dalam perspektif ini tidak hanya diukur dari tidak adanya gangguan psikologis, tetapi juga dari tingkat kedekatan seseorang kepada Allah (taqwa), ketenangan batin (sakinah), dan kepuasan hidup yang hakiki (ridha).

    Konsep seperti qalb (hati) memiliki posisi penting. Hati yang bersih disebut “qalbun salim” (QS. Ash-Shu’ara: 89), yang merupakan syarat utama untuk mencapai kebahagiaan sejati. Gangguan psikologis, dalam pandangan ini, seringkali disebabkan oleh penyakit hati seperti sombong, iri hati, dan keserakahan. Oleh karena itu, penyembuhannya tidak hanya melalui terapi perilaku, tetapi juga melalui taubat, dzikir, dan peningkatan keimanan (Al-Ghazali, 2004).

    Pentingnya Pengungkapan Diri dan Konseling Islami

    Psikologi Islam juga mengenal konsep pengungkapan diri (self-disclosure) dalam konteks spiritual. Dalam Islam, seseorang dianjurkan untuk membuka diri kepada Allah melalui doa dan istighfar. Proses ini mirip dengan terapi psikologis dalam psikologi Barat, tetapi dengan pendekatan yang lebih religius. Selain itu, konseling Islami menekankan nilai-nilai seperti sabar, syukur, tawakal, dan ridha sebagai bagian dari proses pemulihan mental.

    Seorang konselor Islam bertugas tidak hanya sebagai pendengar aktif, tetapi juga sebagai pembimbing spiritual. Terapi dalam Islam juga bisa berupa muhasabah (introspeksi diri), tazkiyah an-nafs (penyucian jiwa), serta memperbanyak ibadah dan dzikir untuk mendekatkan diri kepada Allah.

    Integrasi Psikologi Islam dan Psikologi Barat

    Alih-alih memisahkan diri sepenuhnya dari pendekatan Barat, psikologi Islam justru mengusulkan integrasi yang kritis. Artinya, teori dan teknik dari psikologi modern dapat dimanfaatkan sejauh tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Misalnya, teknik kognitif-behavioral dapat digunakan dalam terapi, namun perlu disesuaikan dengan kerangka Islam, seperti mengaitkan pikiran negatif dengan bisikan syaitan dan menggantinya dengan dzikir atau ayat-ayat Al-Qur’an.

    Para tokoh seperti Malik Badri, Syed Muhammad Naquib al-Attas, dan Abdul Mujib telah berkontribusi besar dalam membangun landasan keilmuan psikologi Islam, termasuk metode penelitian dan intervensi berbasis Islam yang relevan dengan kebutuhan umat Muslim masa kini (Badri, 1979; al-Attas, 1981).

    Tantangan dan Peluang Psikologi Islam

    Salah satu tantangan besar dalam pengembangan Psikologi Islam adalah kurangnya literatur dan penelitian yang mendalam serta terbatasnya tenaga profesional yang menguasai baik psikologi modern maupun ilmu keislaman. Namun, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendekatan spiritual dalam kesehatan mental, peluang untuk mengembangkan psikologi Islam semakin terbuka lebar.

    Institusi pendidikan dan lembaga keagamaan mulai merespons kebutuhan ini dengan menghadirkan program studi Psikologi Islam dan pelatihan konselor Islami. Perlu juga dukungan dari pemerintah dan komunitas untuk membangun pusat layanan psikologi yang berbasis nilai-nilai Islam.

    Kesimpulan

    Psikologi Islam hadir sebagai alternatif sekaligus pelengkap terhadap psikologi konvensional, dengan mengusung pendekatan holistik yang mencakup aspek spiritual, emosional, dan rasional manusia. Dengan menjadikan Al-Qur’an dan Hadis sebagai landasan, serta mengintegrasikan prinsip-prinsip psikologi modern secara selektif, Psikologi Islam berpotensi memberikan solusi yang lebih menyeluruh dan sesuai dengan kebutuhan umat Muslim.

    Ke depan, pengembangan Psikologi Islam memerlukan sinergi antara akademisi, praktisi, dan pemuka agama agar dapat menciptakan sistem pelayanan psikologis yang lebih sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dengan begitu, umat Islam tidak hanya sehat secara mental, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah sebagai tujuan hidup yang hakiki.

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email
    admin@kopelmanews.com
    • Website

    Related Posts

    kelas sosial menentukan kesadaran

    07/20/2025

    Pentingnya Kerangka Pemikiran dalam Karya Ilmiah

    07/15/2025

    Menelusuri Jejak Ilmiah: Pentingnya Penelitian Terdahulu dalam Menopang Kualitas Riset

    07/12/2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    Top Posts

    Ketenangan Jiwa dalam Zikir dan Doa

    05/09/20252,675

    Kenapa Gen Z Gampang Overthinking?

    06/12/20251,169

    Bumi Tak Butuh Kita Tapi Kita Butuh Bumi

    06/12/20251,043

    Menjaga Ruh Al-Mudarris (Jiwa Guru) Tetap Menyala di Era Artificial Intellegence

    11/26/2024535
    Don't Miss
    Opini

    kelas sosial menentukan kesadaran

    By admin@kopelmanews.com07/20/20251

    Aceh, kopelmanews.com – Dalam pandangan Karl Marx, kesadaran bukan sekadar hasil pemikiran atau refleksi rasional,…

    Dosen FKIP Universitas Malikussaleh dan MGMP Matematika Aceh Tengah Laksanakan PKM Berbasis Pemberdayaan

    07/18/2025

    Silaturahmi IMARSU dengan DPRD Sumut: Dorong Kolaborasi Mahasiswa dan Wakil Rakyat

    07/18/2025

    Pentingnya Kerangka Pemikiran dalam Karya Ilmiah

    07/15/2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    • LinkedIn
    • TikTok
    • Threads

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    About Us
    About Us

    KOPELMANEWS
    Jl. Teuku Nek, Lamtheun, Kec. Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh

    We're accepting new partnerships right now.

    Email Us: admin@kopelmanews.com
    Contact: +62 851 1720 2024

    Facebook X (Twitter) YouTube WhatsApp
    Our Picks

    kelas sosial menentukan kesadaran

    07/20/2025

    Dosen FKIP Universitas Malikussaleh dan MGMP Matematika Aceh Tengah Laksanakan PKM Berbasis Pemberdayaan

    07/18/2025

    Silaturahmi IMARSU dengan DPRD Sumut: Dorong Kolaborasi Mahasiswa dan Wakil Rakyat

    07/18/2025
    Most Popular

    Ketenangan Jiwa dalam Zikir dan Doa

    05/09/20252,675

    Kenapa Gen Z Gampang Overthinking?

    06/12/20251,169

    Bumi Tak Butuh Kita Tapi Kita Butuh Bumi

    06/12/20251,043
    Stats
    © 2025 KN Team
    • Home
    • Buy Now

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.