Close Menu
    What's Hot

    Sikap Mahasiswa Aceh di Libya atas Polemik 4 Pulau Aceh

    06/15/2025

    Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry Gelar Talkshow Internasional Series 2, “Phobia Pernikahan dari Tiga Belahan Dunia”

    06/01/2025

    Komunitas SAN Gelar Rapat Kerja dan Sosialisasi Pasar Modal Indonesia Bersama Korea Investment & Sekuritas Indonesia

    05/04/2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Senin, Juni 16
    Facebook X (Twitter) Instagram
    kopelmanews.comkopelmanews.com
    Demo
    • Home
    • Nasional
    • Internasional
    • Politik
    • Pendidikan
    • Ekonomi
    • Olahraga
    • Kesehatan
    • Hiburan
    • Teknologi
    • Otomotif
    • Redaksi
    kopelmanews.comkopelmanews.com
    Home » Psikologi di Tengah Pusaran Modernitas: Dari Stigma Menuju Solusi
    Opini

    Psikologi di Tengah Pusaran Modernitas: Dari Stigma Menuju Solusi

    admin@kopelmanews.comBy admin@kopelmanews.com06/10/2025Tidak ada komentar62 Views
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn WhatsApp Reddit Tumblr Email
    Penulis | Muhammad Haris, Prodi Psikologi, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Aceh, kopelmanews.com – Di tengah deru laju dunia yang kian cepat, di mana notifikasi digital lebih sering mengisi ruang daripada percakapan nyata, di saat produktivitas dinilai lebih tinggi daripada ketenangan batin, psikologi bukan lagi sekadar ilmu—ia menjadi cermin zaman. Namun, sejauh mana kita benar-benar memahaminya? 

    1. Stigma yang tidak kunjung usai: “Sakit Jiwa” atau Sekedar Lelah?

    Meski kesadaran akan kesehatan mental meningkat, stigma tetap menjadi tembok tebal: Di perkotaan, konseling psikologis masih dianggap “barang mewah” atau tanda kelemahan. Di pedesaan, gangguan mental sering dikaitkan dengan hal mistis “dikerjai makhluk halus” daripada butuh pertolongan profesional.

    Fakta ironis: WHO mencatat 1 dari 4 orang akan mengalami gangguan mental dalam hidupnya. Namun, di Indonesia, rasio psikolog masih 1:250.000 penduduk (PDSSKI, 2023).

    2. Generasi Burnout: Ketika “Hustle Culture” Menjadi Bomerang

    Anak muda terjebak dalam paradoks: Dipuji karena kerja lembur, tapi dihantui kecemasan. Bangga akan kesibukan, tapi lupa cara istirahat. Psikologi modern menawarkan: Slow living sebagai alternatif gaya hidup. Digital detox untuk mengembalikan keseimbangan emosi.

    3. Teknologi: Penyelamat atau Perusak Kesehatan Mental?

    Teknologi ibarat dua sisi mata uang yang sama-sama memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan mental. Di satu sisi, kehadiran aplikasi konseling daring telah membuat bantuan psikologis menjadi lebih terjangkau dan mudah diakses bagi banyak orang. Ini adalah kemajuan yang patut disyukuri.

    Namun, di sisi lain, media sosial kerap memicu FOMO (Fear of Missing Out) dan gangguan citra tubuh yang merusak kepercayaan diri. Yang sering terlupakan adalah: kecerdasan emosional justru cenderung menurun ketika interaksi kita didominasi oleh layar gawai daripada sentuhan manusiawi yang otentik.

    4. Psikologi untuk semua: bukan sekedar masalah orang gila

    Inilah saatnya kita mengubah paradigma. Psikologi tidak seharusnya dipandang sebagai ranah eksklusif bagi mereka yang dianggap “bermasalah”. Sebaliknya, mari kita melihat psikologi sebagai:

    • Investasi diri: Memahami pola pikir untuk hubungan yang lebih sehat
    • Alat sosial: Membangun komunitas yang empatik
    • Panduan hidup: Dari parenting hingga menghadapi usia senja.
    5. Memanusiakan Kembali Kemanusiaan

    Psikologi mengajarkan satu hal sederhana: menjadi manusia itu kompleks, tapi kita bisa belajar untuk tetap utuh di tengah kerumitan. Mungkin inilah saatnya bagi kita untuk:

    • Berhenti menyembunyikan kecemasan dan kerapuhan di balik senyuman palsu.
    • Mulai melihat kesehatan mental sebagai hak asasi, bukan sekadar aib atau beban pribadi.

    Karena jiwa yang sehat bukanlah kemewahan melainkan fondasi esensial bagi terwujudnya peradaban yang beradab dan manusiawi.

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email
    admin@kopelmanews.com
    • Website

    Related Posts

    Mengapa Kita Perlu Berhenti Menyamakan Bahasa Arab dengan Arab Melayu

    06/15/2025

    Kesadaran Kesehatan Meningkat, Tapi Apakah Gaya Hidup Kita Sudah Mengikutinya?

    06/15/2025

    Self-Harm: Saat Remaja Berteriak dalam Diam

    06/14/2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    Top Posts

    Ketenangan Jiwa dalam Zikir dan Doa

    05/09/20252,665

    Kenapa Gen Z Gampang Overthinking?

    06/12/20251,156

    Bumi Tak Butuh Kita Tapi Kita Butuh Bumi

    06/12/20251,032

    Menjaga Ruh Al-Mudarris (Jiwa Guru) Tetap Menyala di Era Artificial Intellegence

    11/26/2024532
    Don't Miss
    Top News

    Syakir Daulay: Generasi Muda Tabagsel di Perantauan Perlu Belajar Huruf Tulak Tulak

    By admin@kopelmanews.com06/16/20256

    Huruf tulak tulak atau yang sering kita dengar aksara Mandailing ini kan warisan leluhur kita dari Mandailing yang sudah ada sejak lama yang merupakan metamorfosa huruf Pallawa

    Mengapa Kita Perlu Berhenti Menyamakan Bahasa Arab dengan Arab Melayu

    06/15/2025

    Sikap Mahasiswa Aceh di Libya atas Polemik 4 Pulau Aceh

    06/15/2025

    Kesadaran Kesehatan Meningkat, Tapi Apakah Gaya Hidup Kita Sudah Mengikutinya?

    06/15/2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    • LinkedIn
    • TikTok
    • Threads

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    About Us
    About Us

    KOPELMANEWS
    Jl. Teuku Nek, Lamtheun, Kec. Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh

    We're accepting new partnerships right now.

    Email Us: admin@kopelmanews.com
    Contact: +62 851 1720 2024

    Facebook X (Twitter) YouTube WhatsApp
    Our Picks

    Syakir Daulay: Generasi Muda Tabagsel di Perantauan Perlu Belajar Huruf Tulak Tulak

    06/16/2025

    Mengapa Kita Perlu Berhenti Menyamakan Bahasa Arab dengan Arab Melayu

    06/15/2025

    Sikap Mahasiswa Aceh di Libya atas Polemik 4 Pulau Aceh

    06/15/2025
    Most Popular

    Ketenangan Jiwa dalam Zikir dan Doa

    05/09/20252,665

    Kenapa Gen Z Gampang Overthinking?

    06/12/20251,156

    Bumi Tak Butuh Kita Tapi Kita Butuh Bumi

    06/12/20251,032
    Stats
    © 2025 KN Team
    • Home
    • Buy Now

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.