Oleh Dr. Abdul Rozak, M.Si.
Akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengantar
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UU Guru dan Dosen) merupakan dasar hukum yang mengatur tentang kualifikasi, kompetensi, hak, kewajiban, dan profesionalitas guru serta dosen di Indonesia. UU ini berperan penting dalam mewujudkan tenaga pendidik yang kompeten, profesional, dan bermartabat. Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam Jabatan adalah salah satu implementasi dari amanat UU tersebut, khususnya terkait peningkatan profesionalitas guru.
PPG (Pendidikan Profesi Guru) dalam Jabatan merupakan wujud nyata pelaksanaan UU Guru dan Dosen, terutama dalam memastikan semua guru memenuhi kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan. Program ini berfungsi sebagai alat untuk mencetak guru profesional yang memiliki dampak positif pada kualitas pendidikan nasional. Dengan demikian, keterkaitan antara UU Guru dan Dosen dan PPG Dalam Jabatan sangat erat, saling mendukung, dan bersama-sama bertujuan untuk menciptakan sistem pendidikan yang unggul dan berdaya saing.
PPG (Pendidikan Profesi Guru) dalam Jabatan adalah program pendidikan yang dirancang untuk meningkatkan kompetensi kepribadian, sosial, pedagogik dan profesional bagi guru yang sudah bekerja. Dengan PPG Dalam Jabatan, status guru dari pendidik amatiran menjadi pendidik profesional (guru profesional). Program ini bertujuan untuk memastikan para guru memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagai pendidik profesional yang sesuai dengan standar nasional pendidikan.
Dengan menjadi sorang profesional, guru dipastikan mampu memenuhi tuntutan dan tantangan pembelajaran abad ke-21. Program PPG Dalam Jabatan sudah semestinya memberikan manfaat signifikan dalam peningkatan kualitas pembelajaran, kesejahteraan guru melalui tunjangan profesi, dan kontribusi terhadap kemajuan mutu pendidikan nasional. Beberapa hal terkait dengan guru dalam UU Guru dan Dosen sebagai berikut :
Kualifikasi dan Kompetensi Guru
Pasal-pasal dalam UU Guru dan Dosen yang berkaitan dengan PPG dalam Jabatan:
• Pasal 8: Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
• Pasal 10: Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
PPG Dalam Jabatan dirancang untuk memenuhi tuntutan aturan di atas. Program ini membantu guru yang telah bekerja tetapi belum memiliki sertifikasi untuk mendapatkan sertifikat pendidik. Dengan mengikuti PPG, guru dapat meningkatkan kompetensinya sesuai standar yang diatur dalam UU Guru dan Dosen.
Sertifikasi Guru sebagai Pengakuan Profesional
• Pasal 11: Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah memenuhi standar kualifikasi dan kompetensi.
• Pasal 13: Guru yang telah memiliki sertifikat pendidik berhak mendapatkan tunjangan profesi sebagai penghargaan atas profesionalitas mereka.
PPG Dalam Jabatan merupakan jalur utama untuk mendapatkan sertifikat pendidik bagi guru yang sudah aktif mengajar namun belum tersertifikasi. Sertifikat ini bukan hanya sebagai syarat administratif, tetapi juga pengakuan atas keahlian profesional mereka.
Peningkatan Mutu Pendidikan
• Pasal 20: Guru wajib meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensinya secara berkelanjutan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
PPG Dalam Jabatan mencerminkan semangat peningkatan mutu pendidikan yang berkelanjutan. Guru yang mengikuti program ini dibekali keterampilan pedagogik terkini, termasuk kemampuan memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, yang penting untuk menghadapi tantangan abad ke-21.
Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan
PPG Dalam Jabatan juga mendukung implementasi Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang diatur dalam UU Guru dan Dosen. Dengan mengikuti PPG, guru tidak hanya memahami SNP secara teoretis tetapi juga menerapkannya dalam praktik pembelajaran.
Relevansi bagi Guru dalam Jabatan
Guru dalam jabatan adalah guru yang sudah aktif mengajar, namun banyak di antara mereka yang belum memenuhi standar rofessional seperti kualifikasi minimal S-1 atau belum memiliki sertifikat pendidik. PPG Dalam Jabatan hadir untuk:
• Memberikan kesempatan kepada guru dalam jabatan untuk meningkatkan kualifikasi profesionalnya.
• Memastikan guru yang sudah mengajar memiliki kompetensi sesuai amanat UU Guru dan Dosen.
Inspired Teacher (Guru Menginspirasi)
Seorang Inspired Teacher adalah guru yang mampu menjadi sumber inspirasi bagi murid-muridnya melalui pelaksanaan tugas keprofesian dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang kreatif, adaptif, inovatif, relevan, dan mendalam (deep learning). Guru profesional ini tidak hanya melaksanakan tugas mengajar, tetapi juga membimbing, memotivasi, melatih dan menginspirasi siswa untuk mengembangkan potensi diri mereka secara maksimal. Inspired Teacher memainkan peran penting dalam pembelajaran bermakna (meaningful learning) yang berorientasi pada pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kreatif, kolaboratif, inovatif dan adaptif.
Ciri-ciri Inspired Teacher:
- Berorientasi pada Murid: Inspired Teacher selalu berupaya memahami kebutuhan unik setiap siswa dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan menerapkan pembelajaran berbasis diferensiasi, pembelajaran aktif dan konstruktif serta kontekstual.
- Inovatif dan Kreatif: Inspired Teacher senantiasa menggunakan pendekatan dan metode pembelajaran yang interaktif, inovatif dan adaptif seperti pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis deep learning, atau pembelajaran berbasis digital.
- Pemimpin dan Teladan: Inspired Teacher senantiasa menjadi role model dalam hal integritas, empati, dan semangat belajar sepanjang hayat.
- Pembangun Relasi: Inspired Teacher mampu membangun hubungan yang erat dengan siswa, orang tua, dan masyarakat untuk menciptakan pembelajaran dan pendidikan yang kolaboratif yang konstruktif.
Implementasi Deep Learning dalam Pembelajaran
Deep Learning dalam konteks pendidikan bukan hanya mengacu pada teknologi kecerdasan buatan, tetapi juga pada pendekatan pembelajaran yang mendalam dan transformatif. Namun, dalam pendidikan modern, istilah ini juga mencakup penggunaan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) yang mampu memahami pola pembelajaran siswa secara kompleks.
Deep Learning sebagai Pendekatan Pembelajaran akan melibatkan siswa dalam:
1. Pembelajaran Berbasis Kesadaran Kogntif (Mindful Learning)
2. Pembelajaran Bermakna (Meaningful Learning): Menghubungkan konsep pembelajaran dengan pengalaman nyata siswa.
3. Pembelajaran Menyenangkan (Joyful Learning)
4. Pemecahan Masalah Kompleks: Siswa diajak untuk memahami isu-isu mendalam dan mencari solusi kreatif.
5. Refleksi Mendalam: Pembelajaran bukan sekadar hafalan, melainkan pemahaman yang kritis dan aplikatif.
Deep Learning dengan Teknologi AI (Artificial Intellegence) akan mampu membangun pembelajaran melalui:
- Personalisasi Pembelajaran: AI dapat menganalisis kebutuhan unik siswa dan menawarkan materi atau strategi belajar yang sesuai dengan potensi, bakat dan talenta siswa.
- Analitik Pembelajaran: AI dapat memantau kinerja siswa secara real-time, memberikan umpan balik, dan memperbaiki kelemahan siswa dalam pembelajaran.
- Pembelajaran Adaptif: AI dapat membantu guru mengembangkan materi pembelajaran interaktif yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.
Kesimpulan
Guru profesional yang merupakan lulusan dari program sertifikasi guru diantaranya melalui PPG Dalam Jabatan sudah semestinya dapat menampilkan diri sebagai Inspired Teacher yang menguasai berbagai teknologi dan metode, termasuk dapat melaksanakan pendekatan Deep Learning untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Karena gDengan kata lain guru yang menginspirasi diharapkan mampu mengintegrasikan teknologi digital dalam pembelajaran melalui penerapan TPACK (Technological, Pedagogical, Content, Knowledge) dan pendekatan pembelajaran mendalam (Deep Learning), dalam rangka menciptakan pembelajaran yang relevan, berkualitas sesuai dengan kebutuhan siswa di era digital. Hal tersebut akan sangat bermakna dalam menciptakan sistem pendidikan yang bermutu, inklusif, dinamis, dan berbasis inovasi untuk membangun generasi emas masa depan bangsa. Tidak sebaliknya guru yang berstatus profesional yang telah mendapatkan pengakuan dengan sertifikat pendidik profesional sebagai output dari Program PPG tidak atau belum mampu menunjukkan kinerja dan tampilan diri sebagai Inspired Teacher.
13 Komentar
Sebagai mahasiswa, saya setuju bahwa teknologi seperti deep learning penting dalam pendidikan, tetapi kehadiran guru yang inspiratif tetap tak tergantikan. Guru yang memahami kebutuhan siswa bisa memaksimalkan manfaat teknologi sambil menjaga nilai-nilai pendidikan.
Dari sudut pandang mahasiswa keguruan, opini K.H. Hasan Abdullah Sahal yang menyatakan bahwa “At-thariqah ahammu mina-l-maddah, wa al-mudarris ahammu mina-t-thariqah, wa ruhu-l-mudarris ahammu mina-l-mudarris nafsihi” mengandung pesan yang sangat relevan dan memberikan refleksi yang mendalam tentang peran dan tanggung jawab seorang guru. Sebagai mahasiswa keguruan, kita sering kali terfokus pada aspek teknis pengajaran, seperti metode dan materi yang harus disampaikan, namun pernyataan ini mengingatkan kita bahwa lebih penting dari itu adalah bagaimana kita, sebagai calon guru, memahami esensi dari peran kita dalam kehidupan siswa.
Opini ini mendorong kita untuk tidak hanya belajar bagaimana mengajarkan pengetahuan (maddah) atau memanfaatkan berbagai metode pengajaran (thariqah), tetapi juga untuk menyadari bahwa kita sebagai guru adalah figur yang memberi pengaruh besar dalam membentuk karakter, moral, dan spiritual siswa. Menjadi guru bukan hanya tentang menguasai materi atau teknik mengajar, tetapi juga tentang memiliki “ruh” atau jiwa yang mampu memotivasi dan membimbing siswa untuk berkembang menjadi individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga berbudi pekerti luhur.
Sebagai mahasiswa keguruan, kita perlu menyadari bahwa “ruh” seorang guru adalah landasan bagi seluruh interaksi dalam proses belajar-mengajar. Tanpa adanya komitmen dan ketulusan dalam mendidik, tanpa kehadiran nilai-nilai moral dan integritas yang kuat, proses pembelajaran akan kehilangan maknanya. Opini ini juga mengingatkan kita untuk terus memperkuat spiritualitas dan niat baik dalam setiap langkah kita menuju profesi guru, serta menumbuhkan empati dan kasih sayang terhadap siswa.
Selain itu, pernyataan ini sangat relevan dengan tantangan zaman sekarang, di mana teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI), mulai mengambil peran dalam dunia pendidikan. Sebagai calon guru, kita harus memahami bahwa teknologi memang bisa menjadi alat bantu dalam proses pembelajaran, tetapi tidak akan pernah bisa menggantikan peran kita dalam memberikan sentuhan manusiawi, emosional, dan moral kepada siswa. Oleh karena itu, kita harus siap untuk menjadi guru yang tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan integritas dalam setiap tindakan kita di kelas.
Secara keseluruhan, opini ini memberikan perspektif yang penting bagi kami sebagai mahasiswa keguruan untuk terus mengasah bukan hanya keterampilan mengajar, tetapi juga kesadaran bahwa menjadi guru adalah tentang mengabdikan diri untuk mencerdaskan dan membentuk karakter bangsa.
Setuju, melalui PPG Dalam Jabatan guru sudah semestinya dapat menampilkan diri sebagai Inspired Teacher yang menguasai berbagai teknologi dan metode, termasuk dapat melaksanakan pendekatan Deep Learning untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Saya setuju
Pelatihan profesionalisme guru sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Program seperti PPG (Program Profesi Guru) menawarkan pelatihan yang mencakup kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional
Opini ini menjelaskan guru profesional harus mampu menjadi Inspired Teacher yang inovatif dengan menguasai TPACK dan Deep Learning. Sertifikasi bukan sekadar formalitas, tetapi harus diwujudkan dalam pembelajaran yang relevan dan bermakna. Dengan itu, pendidikan dapat berkembang dan menghasilkan generasi emas masa depan.
Inspired Teacher dan implementasi Deep Learning mencerminkan tantangan besar bagi guru di era teknologi. Seiring berkembangnya teknologi, guru dihadapkan pada kebutuhan untuk memahami dan memanfaatkan Deep Learning dalam pengajaran. Namun, meskipun teknologi dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran, tantangan terbesar adalah bagaimana guru tetap menginspirasi dan memotivasi siswa dengan cara yang lebih manusiawi. Guru perlu menemukan keseimbangan antara memanfaatkan teknologi untuk memperkaya pembelajaran dan mempertahankan peran mereka sebagai sumber inspirasi, yang tidak bisa digantikan oleh mesin.
Guru profesional harus mampu menjadi Inspired Teacher yang inovatif dengan menguasai TPACK dan Deep Learning untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan kontekstual. Sertifikasi bukan sekadar formalitas, tetapi harus diwujudkan dalam pembelajaran yang relevan, bermakna, dan berorientasi pada kebutuhan siswa. Dengan begitu, pendidikan dapat berkembang secara optimal dan menghasilkan generasi emas yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Guru yang terinspirasi memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendalam dan bermakna. Namun, mereka menghadapi tantangan seperti keterbatasan sumber daya, kurikulum yang padat, dan perkembangan teknologi. Guru harus terus mengembangkan kompetensi profesional, berkolaborasi dengan rekan-rekan, dan menggunakan teknologi secara efektif untuk mendorong siswa berpikir kritis, kolaboratif, dan kreatif. Ini dapat membuat pendidikan menjadi pengalaman yang holistik dan relevan.
Opini ini menekankan pentingnya kombinasi antara keterampilan profesional guru, pemanfaatan teknologi yang tepat, dan pedekatan pedagogis yang inovatif. Dengan kombinasi ini, kita dapat menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas dan relevan di era digital saat ini
Saya sangat setuju bahwa seorang Inspired Teacher adalah guru yang mampu menjadi sumber inspirasi dalam menciptakan pembelajaran yang bermakna dan relevan apalagi di era modern sekarang. Seorang guru tidak hanya menjadi pengajar, tapi juga mentor, motivator, dan inspirasi bagi siswa, apalagi dalam pengembangan keterampilan di abad ke-21 seperti berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Bagian tentang Deep Learning juga menarik, guru sekarang dituntut untuk lebih adaptif, kreatif dan inovatif tidak hanya menggunakan metode lama saja tapi juga mampu mengintegrasikan teknologi seperti AI untuk pendekatan pembelajaran yang benar-benar mendalam. Seperti, siswa diajak untuk memahami konsep secara kritis, menyelesaikan masalah secara langsung dan belajar dengan cara yang menyenangkan. Jadi, belajar itu tidak lagi sekedar hafalan, tapi pengalaman yang bisa digunakan di kehidupan sehari-hari.
Peran guru sebagai pemimpin, panutan, dan pembangun relasi juga harus ditekankan. Karena siswa tidak cuma butuh materi, tapi juga dukungan dan hubungan yang baik dengan guru. Kalau guru bisa menjadi role model yang empati dan penuh semangat, siswa pasti lebih termotivasi. Untuk tantangannya pasti ada dan tidak semua guru langsung bisa seperti ini, karena itulah perlu pelatihan, dukungan, dan waktu untuk beradaptasi. Tapi kalau benar-benar diterapkan dan konsisten, konsep ini bisa membawa pendidikan kita ke level yang lebih tinggi. Semoga semakin banyak Inspired Teachers yang bisa membawa perubahan nyata di dunia pendidikan kedepannya.
Guru profesional yang telah menyelesaikan program sertifikasi seperti PPG Dalam Jabatan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang berkualitas dan inspiratif. Meskipun sertifikasi memberikan pengakuan resmi atas kompetensi mereka, keberhasilan dalam mengimplementasikan keterampilan modern dan teknologi dalam pengajaran memerlukan komitmen pribadi dari masing-masing guru, serta dukungan yang berkelanjutan dari institusi pendidikan. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang optimal, sangat penting bagi para guru untuk terus mengembangkan diri dan menerapkan pendekatan inovatif dalam proses belajar mengajar. Mereka dapat menginspirasi siswa dan membantu membentuk generasi masa depan yang cerdas dan juga kreatif.
menciptakan pendidikan bermakna di era digital adalah hal yang sangat penting. Integrasi PPG dengan pengembangan kualitas pembelajaran berbasis inovasi menjadi langkah strategis menuju generasi untuk kemajuan bangsa.
Menurut saya program pendidikan perofesi keguruan merupakan langkah penting untuk meningkatkan kualitas guru di indonesia dengan adanya ppg yang dapat membentuk profesionalitas guru sehinga dapat menciptakan pembelajaran yang yang menarik dan mudah di pahami siswa serta mampu mengunakan teknologi dalam pembelajaran untuk mencapai guru profesional saya setuju bahwa guru harus memiliki pengakuan sartifikat profesional kualifikasi guru dan sudah aktif dalam mengajar maka di butuhkan guru profesional yang sudah di akuin untuk membentuk mutu pendidikan yang lebih baik di indonesia