Aceh, kopelmanews.com – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto akan mengevakusai 1000 warga gaza ke Indonesia, untuk mendapatkan pertolongan dan meminta persetujuan 5 negara Arab seperti Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar, dan Yordania. Hal tersebut justru mendapatkan banyak kritikan tajam dari berbagai pihak.
“Indonesia dianggap bisa diterima oleh semua pihak yang bertikai. Saya kira posisi ini membuat kita memang memiliki tanggung jawab, karena itu saya sampaikan bahwa Indonesia siap bila diminta oleh semua pihak untuk berperan, kami siap berperan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan Indonesia,” ucap Prabowo Subianto.
Perlu dingat, warga Gaza yang sudah keluar dari Gaza Palestina tidak bisa kembali lagi ke rumahnya karena jalur-jalur masuk sudah diblokir oleh Israel. Maka itu, pemerintah Indonesia harus menimbang kembali kebijakan yang diambil kemarin.
Hal ini akan membuka jalan mulus Israel untuk ambil langkah ethnic cleansing segera dengan mengeluarkan semua penduduk Gaza, mengkosongkan tanah kelahiran mereka dan mengambil alih tanah mereka. Seperti yang direncakan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
MUI, PBB, Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan media lainnya menolak hal tersebut. Wakil Ketua MUI Buya Anwar Abbas mengatakan “Pertanyaannya untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut? Bukankah Presiden Donald Trump dan Perdana Menteri Netanyahu menyampaikan keinginannya untuk mengkosongkan Gaza?”. Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Niatnya sudah bagus untuk membantu warga Gaza. Tetapi, kebijakan yang diambil kurang tepat.
Ini sama saja ibaratakan seseorang yang tanah rumahnya diklaim milik orang lain. Kita bukan menyuruhnya untuk keluar dan tinggal di tanah milik kita serta menyerahkan tanah itu begitu saja tanpa perlawanan. Patutlah kita membantu orang tersebut untuk merebut tanah miliknya kembali dari tangan penjajah.
Gencatan senjata beberapa waktu lalu seharusnya membawa angin segar bagi warga Palestina. Tetapi malah menambah duka kembali untuk mereka. Ketakutan masih menghantui setiap hari takut rumah dan tempat pengusian hancur dibom tantara Israel.
Masyarakat Indonesia justru sepakat untuk terus aktif, menyuarakan kebebasan palestina serta menghentikan genosida Israel yang sudah bertahun-tahun dan memberikan bantuan kemanusiaan yang lebih berharga. Inilah yang sangat dibutuhkan warga Palestina terutama di Gaza sekarang bukan merelokasikan mereka.
(DA)