Aceh, kopelmanews.com– UIN Ar-Raniry Banda Aceh telah meluncurkan Kalender Hijriah untuk tahun 1446 H dan 1447 H. Inisiatif penting ini dipelopori oleh Muhammad Ichsan Thaib, seorang dosen dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, yang bertanggung jawab penuh atas pembentukan kalender ini. Beliau dibantu oleh Muhammad Alfajri Marpaung, mahasiswa Pendidikan Agama Islam dari fakultas yang sama, dalam proses penyusunan dan penyuntingan.
Mengapa Kalender Ini Penting?
Ichsan mengungkapkan bahwa kalender ini lahir dari keresahan pribadinya melihat masyarakat Aceh, terutama generasi muda, yang mulai melupakan penanggalan tradisional. “Padahal ini adalah bagian dari identitas budaya yang sangat bernilai,” ujarnya. Kalender ini menjadi langkah strategis untuk menghidupkan kembali pengetahuan lokal yang perlahan terlupakan.

Dukungan Penuh dari Berbagai Pihak, Penyusunan dan penyebaran kalender ini mendapat dukungan luar biasa dari berbagai pihak, termasuk Rektor UIN Ar-Raniry, Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.Ag, sejumlah tokoh masyarakat, dan Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh. Berkat dukungan ini, kalender Hijriah kini dapat disebarluaskan kepada masyarakat Aceh.
Lebih dari Sekadar Penanggalan
Kalender Hijriah ini bukan hanya sekadar penunjuk waktu biasa. Ichsan menjelaskan bahwa Kalender Hijriah plus Bulan Aceh ini tidak hanya menampilkan tanggal-tanggal penting dalam Islam, tetapi juga menyertakan nama-nama bulan dalam tradisi Aceh, seperti Asan-Usen, Safa, Moulot, dan lainnya.
Ichsan sangat yakin kalender ini dapat menjadi sarana edukatif yang efektif, terutama dalam upaya pelestarian adat dan penguatan identitas keacehan yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Harapan besar juga ditujukan kepada Pemerintah Aceh dan DPRA agar kalender ini dapat diterapkan secara luas di berbagai lembaga pendidikan, mulai dari dayah, balai pengajian, hingga tingkat gampong.
Dengan demikian, kalender ini diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai petunjuk waktu, tetapi juga menjadi media dakwah dan pelestarian budaya Islami di Aceh.