Aceh, kopelmanews.com – Suku melayu banyak terdapat di wilayah Sumatra, serta semenanjung Malaya dan beberapa wilayah di Kalimantan. Kebanyakan masyarakat umum mengetahui suku melayu itu kental dengan budaya keislamannya. Sebelum Islam berkembang, bahasa sehari-hari yang di gunakan masyarakat daerah melayu mayoritas menggunakan bahasa Jawa.
kedatangan Islam di Selat Malaka pada abad ke-7 Masehi menjadi awal masuknya agama Islam ke Nusantara. Islam tiba di Nusantara melalui pedagang Arab dan pelaut muslim yang datang. huruf dan bahasa arab menjadi alat komunikasi. Penggunaan bahasa ini di kalangan masyarakat sangat terbatas maka para ulama berinisiatif untuk menciptakan tulisan Arab Melayu sebagai alat untuk memudahkan dalam menyebarkan ajaran agama Islam kepada masyasrakat.
Pada masa penyebaran Islam di nusantara pada masa abad ke-14, tulisan tersebut terus berkembang hingga menjadi bahasa melayu dengan aksara arab yang dikenal juga dengan huruf arab jawi yang menjadi pengantar dalam penulisan ilmu pengetahuan. kaidah penulisan arab dalam bidang ilmu-ilmu itu telah dipinjamkan ke bahasa melayu. Karena itu secara umum kedua bahasa ini punya keterkaitan dalam penulisannya. Islam semakin berkembang bahasa melayu mulai meningkat maju dan dijadikan bahasa resmi di kerajaan-kerajaan pada kalangan masyarakat melayu.
Hubungan dan perbedaan arab melayu dan arab asli
Penggunaan huruf arab dalam penulisan bahasa melayu telah digunakan secara luas di kalangan suku melayu seperti wilayah Sumatera yaitu Aceh, Riau, Sumatera barat, semenanjung Malaya yaitu Asia tenggara daratan termasuk semenanjung Malaysia, Thailand selatan, dan ujung paling selatan Myanmar, dan beberapa wilayah kepulauan Kalimantan.
Keterkaitan antar kedua tulisan bahasa ini sangat erat karena keseluruhan penulisan huruf arab melayu itu berasal dari huruf-huruf arab. Jika kita telah lebih dalam mengenai perumusan kaidah-kaidah yang berlaku pada penulisan melayu dengan huruf arab itu telah banyak dilakukan salah satu contohnya kitab tentang kaidah penulisan arab melayu oleh MOHD. Kalam Daud dan banyak kitab lainnya. Dengan itulah usaha untuk menyempurnakan hubungan antara keduanya. karena bahasa ini di pergunakan untuk menyampaikan ajaran Islam agar mempermudah orang-orang awam dalam memahami ajaran yang disampaikan.
Aksara arab melayu adalah aksara yang menggunakan huruf hijaiyah yang ditulis dengan bahasa melayu. M Irfan Shofwani dalam bukunya mengenal tulisan Arab melayu menerangkan bahwa penulisan Arab melayu menggunakan semua aksara Arab hijaiyah asli dan ada beberapa penambahan huruf. Adapun aksara Arab yang digunakan dalam huruf melayu adalah:

Membedakan huruf arab melayu dengan huruf arab asli itu sangat mudah. M Irfan Shofwani dalam bukunya mengenal tulisan arab melayu menerangkan bahwa penulisan Arab melayu itu menggunakan semua aksara Arab Hijaiyah dilengkapi dengan konsonan abjad Indonesia yang ditulis dengan aksara Arab yang telah dimodifikasi. Huruf-huruf arab melayu ini disebut sebagai huruf jati arab melayu karena terdapat 4 huruf khas yang berbeda dengan huruf arab asli yaitu:

Modifikasi yang dimaksud adalah pada dasarnya tetap menggunakan huruf-huruf asli namun perbedaan jumlah dan letak titik yang ada pada huruf arab melayu karena sebagian kata dalam bahasa melayu itu tidak ada huruf yang sesuai. Sisi lain bahwa aksara melayu tidak ada tanda baca (baris) seperti bahasa arab, namun dilengkapi dengan tanda baca vokal, seperti bunyi a, i, u, (alif, waw, dan ya). Sistem ini mempermudah cara membacanya dan kemungkinan salah baca menjadi lebih kecil. Vokal dalam penulisan arab melayu juga diibaratkan seperti tanda baca bahasa arab bahwa gunanya untuk memperjelas kata agar mudah dipahami oleh pembaca dan untuk menghindari kerancuan.