Aceh, kopelmanews.com – Perplexity AI, pesaing utama ChatGPT, merilis fitur terbaru bernama Perplexity Labs—sebuah langkah strategis untuk memperluas layanan mereka di luar fungsi inti sebagai mesin pencari berbasis AI. Perplexity Labs hadir sebagai alat bantu untuk membuat laporan, spreadsheet, hingga dashboard lengkap dengan grafik, tabel, dan visualisasi interaktif lainnya.
Dalam pengumuman resminya, perusahaan menyebutkan bahwa Labs dirancang untuk memudahkan pengguna dalam berbagai konteks, mulai dari bisnis, pendidikan, hingga hiburan. Misalnya, di sektor bisnis, pengguna bisa mengembangkan strategi perdagangan atau menyusun target pasar. Di dunia kreatif, Labs dapat digunakan untuk membuat storyboard film, sedangkan di bidang pendidikan, pengguna bisa membuat materi riset yang cocok untuk anak-anak, seperti sejarah dan budaya kota Vienna, lengkap dengan gambar dan ilustrasi pendukung.
Labs juga punya kegunaan di bidang olahraga. Salah satu contohnya adalah membandingkan hasil kualifikasi Formula 1 tahun 2024 dan 2025 berdasarkan tim, dalam bentuk visual yang mudah dipahami.
Berbeda dari fitur AI umumnya yang memberikan jawaban dalam hitungan detik, Perplexity Labs dirancang untuk berpikir lebih lama—sekitar 10 menit atau lebih—agar dapat menyusun laporan mendalam dan akurat. Proses ini mencakup riset otomatis, penulisan dokumen, penyusunan spreadsheet, hingga pembuatan aplikasi web mini. Hasilnya akan ditampilkan dalam berbagai format dan dikumpulkan di tab khusus bernama “Assets”, tempat pengguna dapat melihat, menyimpan, atau mengunduh aset visual yang telah dibuat.
Untuk mengakses Perplexity Labs, pengguna perlu berlangganan layanan Perplexity Pro seharga USD 20 per bulan (sekitar Rp 326.000). Fitur ini tersedia di platform web, iOS, dan Android, dan akan segera hadir di Mac serta Windows. Setelah berlangganan, pengguna harus mengaktifkan mode Labs melalui ikon lampu di kolom perintah sebelum dapat mulai menggunakannya.
Sebelumnya, Perplexity juga memperkenalkan fitur Deep Search, yang dirancang untuk melakukan pencarian dan analisis mendalam terhadap topik kompleks, didukung oleh model AI DeepSeek R1. Namun, untuk kebutuhan yang lebih visual dan terstruktur seperti laporan dan dashboard, Perplexity merekomendasikan penggunaan Labs.