Aceh, kopelmanews.com – Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Ar-Risalah UIN Ar-Raniry melaksanakan aksi Deklarasi Boikot Produk Israel sebagai wujud nyata solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina. Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang diinisiasi oleh Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Indonesia, dan dilaksanakan serentak oleh seluruh LDK di Indonesia. Banda Aceh, (29/4/2025)
Khusus di Aceh, FSLDK Aceh akan melanjutkan aksi akbar lanjutan pada Kamis, 1 Mei mendatang. Namun, sebagai pemantik semangat, LDK Ar-Risalah telah lebih dahulu menggelar kegiatan penuh makna pada Selasa sore di pelataran Monumen Iqra UIN Ar-Raniry.

Aksi ini diisi dengan berbagai agenda penting seperti nobar kondisi terkini di Gaza, orasi kemanusiaan, doa bersama, pembakaran simbolik produk pro-Israel, longmarch orasi keliling kampus, dan puncaknya, deklarasi komitmen boikot oleh seluruh pengurus dan kader Ar-Risalah.
Sugeng Warisno, Ketua Umum LDK Ar-Risalah, dalam orasinya menyerukan pentingnya peran mahasiswa dalam membela nilai-nilai kemanusiaan.
“Kita sebagai mahasiswa muslim, tidak cukup hanya bersimpati lewat media sosial. Kita harus melangkah lebih konkret — salah satunya dengan memboikot produk yang secara langsung maupun tidak mendukung penjajahan terhadap rakyat Palestina. Boikot adalah senjata damai kita. Ini bentuk jihad ekonomi dan moral.”
Sementara itu, Muhammad Alfajri Ketua Divisi Syiar, Dakwah dan Keummatan LDK Ar-Risalah menambahkan bahwa aksi ini bukan hanya bentuk solidaritas sesaat, melainkan sebuah gerakan dakwah yang berkelanjutan.
“Kami ingin masyarakat kampus sadar bahwa belanja kita adalah suara kita. Kami mengajak seluruh civitas akademika untuk mulai selektif dalam konsumsi. Jangan sampai uang kita mengalir ke tangan para penindas.”
Pesan yang dibawa dalam aksi ini tidak hanya menggugah secara emosional, tetapi juga mengajak refleksi dan aksi nyata. Nuansa Palestina begitu terasa dari pakaian hitam yang dikenakan peserta, syal keffiyeh yang melingkar, serta spanduk bertuliskan pesan-pesan pembelaan terhadap Gaza.
Aksi ini menandai awal dari gelombang kesadaran kolektif mahasiswa muslim di Aceh dan Indonesia, bahwa diam bukanlah pilihan ketika kemanusiaan sedang dilukai.