Aceh, kopelmanews.com – Proyek penggalian pipa air bersih yang sedang berlangsung di sejumlah ruas jalan di Kota Lhokseumawe menuai sorotan tajam dari masyarakat. Alih-alih memberikan solusi atas kebutuhan infrastruktur, pengerjaan proyek ini justru menimbulkan ancaman serius bagi keselamatan pengendara.
Arya Syahputra, mahasiswa Universitas Malikussaleh, menyampaikan kritik keras terhadap pemerintah dan pihak pelaksana proyek. Menurutnya, pelaksanaan proyek ini terkesan ceroboh dan mengabaikan standar keselamatan. Lubang-lubang galian dibiarkan terbuka tanpa pengamanan yang memadai. Rambu-rambu peringatan yang tersedia pun sangat minim dan tidak memenuhi unsur keselamatan, terlebih pada malam hari.
“Proyek ini seharusnya menjadi solusi, bukan justru menambah persoalan. Pengendara sepeda motor terjatuh, truk-truk besar terperosok, dan masyarakat merasa terancam saat melintasi jalan. Ini bukti nyata bahwa keselamatan publik tidak menjadi prioritas,” tegas Arya.
Beberapa laporan menyebutkan bahwa truk berukuran besar pun kerap terjebak dan terperosok ke dalam lubang galian, yang pada akhirnya menyebabkan kemacetan panjang serta kerusakan kendaraan. Hal ini semakin memperlihatkan lemahnya pengawasan serta perencanaan teknis dalam pelaksanaan proyek tersebut.
Arya juga menyoroti buruknya komunikasi publik dari pihak pelaksana proyek. Tidak ada informasi yang jelas mengenai titik-titik penggalian, waktu pengerjaan, maupun langkah-langkah mitigasi risiko. Rambu-rambu peringatan yang dipasang seadanya—seperti kayu, batu, atau tali plastik—tidak cukup memberikan perlindungan bagi pengguna jalan.
Sebagai bagian dari masyarakat, Arya mendesak pemerintah untuk segera mengevaluasi proyek ini secara menyeluruh. Menurutnya, pembangunan yang ideal adalah pembangunan yang memperhatikan kebutuhan dan keselamatan masyarakat secara bersamaan.
“Keselamatan warga tidak boleh dikorbankan atas nama pembangunan. Pemerintah harus bertindak cepat, memperbaiki sistem pengawasan, dan memastikan proyek ini tidak lagi menimbulkan korban,” tutup Arya.