Close Menu
    What's Hot

    Sikap Mahasiswa Aceh di Libya atas Polemik 4 Pulau Aceh

    06/15/2025

    Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry Gelar Talkshow Internasional Series 2, “Phobia Pernikahan dari Tiga Belahan Dunia”

    06/01/2025

    Komunitas SAN Gelar Rapat Kerja dan Sosialisasi Pasar Modal Indonesia Bersama Korea Investment & Sekuritas Indonesia

    05/04/2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Senin, Juni 16
    Facebook X (Twitter) Instagram
    kopelmanews.comkopelmanews.com
    Demo
    • Home
    • Nasional
    • Internasional
    • Politik
    • Pendidikan
    • Ekonomi
    • Olahraga
    • Kesehatan
    • Hiburan
    • Teknologi
    • Otomotif
    • Redaksi
    kopelmanews.comkopelmanews.com
    Home » Warga Gampong Laksana Keluhkan ke Dewan Soal Mahalnya Harga Gas Melon 3 Kilogram
    Top News

    Warga Gampong Laksana Keluhkan ke Dewan Soal Mahalnya Harga Gas Melon 3 Kilogram

    admin@kopelmanews.comBy admin@kopelmanews.com02/26/2025Tidak ada komentar12 Views
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn WhatsApp Reddit Tumblr Email
    Warga Gampong Laksana mengeluhkan mahalnya gas tabung 3 kilogram (Kg) mencapai 35 ribu
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Aceh, kopelmanews.com – Warga Gampong Laksana mengeluhkan mahalnya gas tabung 3 kilogram (Kg) mencapai 35 ribu. Hal itu disampaikan seorang pedagang kue gampong setempat, Nonong saat menghadiri Reses I Masa Persidangan II Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Farid Nyak Umar, di Aula Serba Guna Masjid Al-Huda Gampong Laksana, Kecamatan Kuta Alam, Minggu (23/2/2025).

    Imbas mahalnya gas tabung 3 Kg membuat pendapatan Nonong menurun. Nonong seorang pedagang kue gorengan yang menjajakan atau menitip dagangannya ke lapak-lapak kue yang ada di gampongnya..

    “Pendapatan kami semakin berkurang, mau naikkan harga tidak enak dengan pembeli. Tapi dengan harga gas yang mahal seperti saat ini yang mencapai 35 ribu, untuk membeli bahan usaha saja sudah berat, apalagi kalau untuk menabung,” keluhnya.

    Nonong mengatakan, mahalnya gas tabung 3 Kg sudah dirasakan sejak 2019 sampai saat ini. Ramadan kali ini Nonong berhenti sejenak mengeluarkan keringatnya membuat kue karena kondisi mahalnya gas bersubsidi itu.

    “Saya berharap agar gas 3 Kg yang diperuntukkan untuk rakyat kecil seperti saya ini yang disubsidi pemerintah, dapat diturunkan atau disesuaikan harganya. Karena di lapangan kenyataannya harga gas melambung tinggi dan sangat memberatkan kami pedagang kecil. Untuk sementara saya berhenti dulu jualan kue,” ujar Nonong.

    Sementara itu Keuchik Gampong Laksana, Zaiyan Muttaqin mengatakan, masalah kelangkaan dan mahalnya gas subsidi 3 Kg sudah sering terjadi gampong-gampong yang ada di Banda Aceh dan juga sering dikeluhkan oleh warganya. Menurut Zayyan, masalah itu juga tidak mendapat penyelesaian dari pihak Pertamina sebagai penyedia gas.

    “Makanya dalam forum reses Pak Farid ini, kebetulan juga wadah penampung aspirasi warga. Kita menyampaikan kepada wakil warga melalui Pak Farid untuk diteruskan ke pemangku kebijakan secara berjenjang. Karena di tengah ekonomi warga yang susah, hadirnya gas 3 Kg yang disubsidi seharusnya membantu masyarakat itu sendiri, tapi ini malah diberatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ungkap Zaiyan Muttaqin.

    Dalam kasus tersebut lanjut Zayyan, pendistribusian Gas 3 Kg yang dilakukan oleh agen-agen ke kios-kios yang kemudian dibeli oleh masyarakat harus mendapat pengawasan dari pihak Pertamina.

    “Seperti saat ini, sudah gas melon harganya melonjak tajam, stoknya terbatas pula. Seharusnya jika ada pengawasan, maka ketika terjadinya permainan, pihak Pertamina bisa memberikan peringatan ke pangkalan yang nakal. Jika juga bandel cabut saja izinnya,” kata Keuchik Zaiyan.

    Ketua Komisi IV DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar menyampaikan bahwa pihak legislatif sudah sering menyampaikan kepada pihak terkait agar meningkatkan pengawasan dalam penjualan gas melon tersebut. Serta memastikan distribusi gas elpiji bersubsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh pemerintah.

    “Banyak keluhan yang disampaikan oleh warga kepada kami di DPRK terkait mahalnya harga gas melon 3 Kg yang jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Pemerintah dan aparat penegak hukum harus bertindak jika ditemukan adanya pelanggaran, karena ini sudah terjadi berulangkali,” tegas Farid di sela-sela kegiatan Reses Anggota DPRK.

    Ia juga meminta pemerintah memperhatikan keluhan warga yang kesehariannya mereka bergelut dalam usaha kecil-kecilan dan merasakan kasus kelangkaan gas melon. Apalagi ke depan bulan puasa segera tiba, tentunya salah satu denyut ekonomi warga hidup dari UMKM seperti berjualan kue-kue takjil sore hari jelang berbuka.

    “Kami mendesak pihak terkait untuk segera bertindak. Pengawasan yang lemah akan menjadi pemicu kelangkaan dan meroketnya harga gas. Dampaknya masyarakat semakin terbebani, di tengah kondisi ekonomi warga yang semakin sulit. Apalagi menjelang masuknya bulan suci Ramadan,” pungkas Farid Nyak Umar yang juga Ketua DPD PKS Kota Banda Aceh ini.

    banda aceh DPRK Gampong Laksana Gas Melon
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email
    admin@kopelmanews.com
    • Website

    Related Posts

    Syakir Daulay: Generasi Muda Tabagsel di Perantauan Perlu Belajar Huruf Tulak Tulak

    06/16/2025

    Reshuffle kepengurusan Kabinet Mandala Parsadaon IMARSU : Langkah Strategis untuk Efektivitas Organisasi

    06/12/2025

    Aceh Tengah Pasca Bencana: Luka Fisik Hilang, Korban Masih Trauma?

    06/11/2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    Top Posts

    Ketenangan Jiwa dalam Zikir dan Doa

    05/09/20252,665

    Kenapa Gen Z Gampang Overthinking?

    06/12/20251,156

    Bumi Tak Butuh Kita Tapi Kita Butuh Bumi

    06/12/20251,032

    Menjaga Ruh Al-Mudarris (Jiwa Guru) Tetap Menyala di Era Artificial Intellegence

    11/26/2024532
    Don't Miss
    Top News

    Syakir Daulay: Generasi Muda Tabagsel di Perantauan Perlu Belajar Huruf Tulak Tulak

    By admin@kopelmanews.com06/16/20255

    Huruf tulak tulak atau yang sering kita dengar aksara Mandailing ini kan warisan leluhur kita dari Mandailing yang sudah ada sejak lama yang merupakan metamorfosa huruf Pallawa

    Mengapa Kita Perlu Berhenti Menyamakan Bahasa Arab dengan Arab Melayu

    06/15/2025

    Sikap Mahasiswa Aceh di Libya atas Polemik 4 Pulau Aceh

    06/15/2025

    Kesadaran Kesehatan Meningkat, Tapi Apakah Gaya Hidup Kita Sudah Mengikutinya?

    06/15/2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    • LinkedIn
    • TikTok
    • Threads

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    About Us
    About Us

    KOPELMANEWS
    Jl. Teuku Nek, Lamtheun, Kec. Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh

    We're accepting new partnerships right now.

    Email Us: admin@kopelmanews.com
    Contact: +62 851 1720 2024

    Facebook X (Twitter) YouTube WhatsApp
    Our Picks

    Syakir Daulay: Generasi Muda Tabagsel di Perantauan Perlu Belajar Huruf Tulak Tulak

    06/16/2025

    Mengapa Kita Perlu Berhenti Menyamakan Bahasa Arab dengan Arab Melayu

    06/15/2025

    Sikap Mahasiswa Aceh di Libya atas Polemik 4 Pulau Aceh

    06/15/2025
    Most Popular

    Ketenangan Jiwa dalam Zikir dan Doa

    05/09/20252,665

    Kenapa Gen Z Gampang Overthinking?

    06/12/20251,156

    Bumi Tak Butuh Kita Tapi Kita Butuh Bumi

    06/12/20251,032
    Stats
    © 2025 KN Team
    • Home
    • Buy Now

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.