Aceh, kopelmanews.com – Mahasiswa Pendidikan Vokasional Teknik Mesin (PVTM) Universitas Malikussaleh (Unimal) melakukan kunjungan bersejarah ke makam Sultan Malik al-Saleh, yang terletak di Gampong Kuta Krueng, Kecamatan Samudra, Lhokseumawe, Aceh Utara. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka menyambut bulan Ramadan, sebagai tradisi umat Muslim yang sering melakukan ziarah kubur sebelum memasuki bulan puasa. Rabu, (5/3/2025).
Para mahasiswa PVTM disambut hangat oleh Bapak Sukarna Putra Syamtalira, salah satu narasumber yang memandu acara tersebut. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa mahasiswa PVTM adalah orang-orang terpilih yang tergerak hatinya untuk berziarah ke makam Sultan Malik al-Saleh. Ziarah ini memiliki makna spiritual yang mendalam, mengingat bulan Ramadan yang penuh berkah segera tiba.
Bapak Sukarna kemudian menceritakan sejarah panjang Sultan Malik al-Saleh, yang pada sekitar tahun 1267 mendirikan Kerajaan Samudra Pasai di Aceh. Kerajaan ini merupakan kerajaan Islam pertama di wilayah Aceh, yang juga menjadi pusat perdagangan utama di Asia Tenggara pada masanya. Samudra Pasai menghubungkan pedagang dari India, Timur Tengah, dan China, serta memainkan peran penting dalam penyebaran ajaran Islam di Nusantara. Sultan Malik al-Saleh juga dikenal sebagai tokoh yang berhasil memadukan ajaran Islam dengan pemerintahan, serta membangun hubungan yang erat dengan ulama dan pedagang dari berbagai penjuru dunia, termasuk Timur Tengah dan India.
Selanjutnya, Bapak Sukarna mengajak para mahasiswa untuk mengunjungi Museum Peninggalan Sultan Malik al-Saleh yang berada di dekat makam. Museum ini menyimpan berbagai barang peninggalan sejarah yang sangat bernilai, mulai dari batu nisan Sultan Malik al-Saleh hingga peralatan rumah tangga zaman dulu yang masih terawat dengan baik. Di dalam museum tersebut, para mahasiswa berkesempatan melihat secara langsung benda-benda yang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Aceh.
Salah satu barang yang menarik perhatian adalah tongkat berbentuk candil, yang menjadi inspirasi bagi logo Universitas Malikussaleh. Bapak Sukarna menjelaskan filosofi dari benda tersebut, yang menggambarkan bahwa mahasiswa Unimal diharapkan memiliki ilmu pengetahuan sebagai sumber penerangan dan kekuatan, di manapun mereka berada. Filosofi ini sejalan dengan tujuan universitas untuk menciptakan individu yang tidak hanya cerdas dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki kekuatan moral dan spiritual yang tinggi.
Ditempat terpisah, Islami Fatwa, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Vokasional Teknik Mesin memberi apresiasi kepada dosen pengampu MK Kemalikussalehan Ibu Safriana, M.Pd yang mengadakan kunjungan ini, Kegiatan tidak hanya memberikan wawasan sejarah yang berharga bagi para mahasiswa, tetapi juga mengingatkan mereka akan pentingnya nilai-nilai Islam dan kebudayaan lokal dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pengalaman ini, mahasiswa PVTM diharapkan dapat lebih menghargai warisan budaya Aceh serta menerapkan nilai-nilai yang mereka pelajari dalam kehidupan akademik dan sosial mereka di masa depan.