Close Menu
    What's Hot

    Sikap Mahasiswa Aceh di Libya atas Polemik 4 Pulau Aceh

    06/15/2025

    Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry Gelar Talkshow Internasional Series 2, “Phobia Pernikahan dari Tiga Belahan Dunia”

    06/01/2025

    Komunitas SAN Gelar Rapat Kerja dan Sosialisasi Pasar Modal Indonesia Bersama Korea Investment & Sekuritas Indonesia

    05/04/2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Senin, Juni 16
    Facebook X (Twitter) Instagram
    kopelmanews.comkopelmanews.com
    Demo
    • Home
    • Nasional
    • Internasional
    • Politik
    • Pendidikan
    • Ekonomi
    • Olahraga
    • Kesehatan
    • Hiburan
    • Teknologi
    • Otomotif
    • Redaksi
    kopelmanews.comkopelmanews.com
    Home » Proyek Pipa Air di Lhokseumawe Picu Bahaya, Arya, Pemerintah Tanggung Jawab
    Politik

    Proyek Pipa Air di Lhokseumawe Picu Bahaya, Arya, Pemerintah Tanggung Jawab

    admin@kopelmanews.comBy admin@kopelmanews.com04/28/2025Updated:04/28/2025Tidak ada komentar141 Views
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn WhatsApp Reddit Tumblr Email
    Poto | Arya Syahputra, mahasiswa Universitas Malikussaleh
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Aceh, kopelmanews.com – Proyek penggalian pipa air bersih yang sedang berlangsung di sejumlah ruas jalan di Kota Lhokseumawe menuai sorotan tajam dari masyarakat. Alih-alih memberikan solusi atas kebutuhan infrastruktur, pengerjaan proyek ini justru menimbulkan ancaman serius bagi keselamatan pengendara.

    Arya Syahputra, mahasiswa Universitas Malikussaleh, menyampaikan kritik keras terhadap pemerintah dan pihak pelaksana proyek. Menurutnya, pelaksanaan proyek ini terkesan ceroboh dan mengabaikan standar keselamatan. Lubang-lubang galian dibiarkan terbuka tanpa pengamanan yang memadai. Rambu-rambu peringatan yang tersedia pun sangat minim dan tidak memenuhi unsur keselamatan, terlebih pada malam hari.

    “Proyek ini seharusnya menjadi solusi, bukan justru menambah persoalan. Pengendara sepeda motor terjatuh, truk-truk besar terperosok, dan masyarakat merasa terancam saat melintasi jalan. Ini bukti nyata bahwa keselamatan publik tidak menjadi prioritas,” tegas Arya.

    Beberapa laporan menyebutkan bahwa truk berukuran besar pun kerap terjebak dan terperosok ke dalam lubang galian, yang pada akhirnya menyebabkan kemacetan panjang serta kerusakan kendaraan. Hal ini semakin memperlihatkan lemahnya pengawasan serta perencanaan teknis dalam pelaksanaan proyek tersebut.

    Arya juga menyoroti buruknya komunikasi publik dari pihak pelaksana proyek. Tidak ada informasi yang jelas mengenai titik-titik penggalian, waktu pengerjaan, maupun langkah-langkah mitigasi risiko. Rambu-rambu peringatan yang dipasang seadanya—seperti kayu, batu, atau tali plastik—tidak cukup memberikan perlindungan bagi pengguna jalan.

    Sebagai bagian dari masyarakat, Arya mendesak pemerintah untuk segera mengevaluasi proyek ini secara menyeluruh. Menurutnya, pembangunan yang ideal adalah pembangunan yang memperhatikan kebutuhan dan keselamatan masyarakat secara bersamaan.

    “Keselamatan warga tidak boleh dikorbankan atas nama pembangunan. Pemerintah harus bertindak cepat, memperbaiki sistem pengawasan, dan memastikan proyek ini tidak lagi menimbulkan korban,” tutup Arya.

    Arya Lhokseumawe Pemerintah penggalian pipa air
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email
    admin@kopelmanews.com
    • Website

    Related Posts

    Tuanku Muhammad, Pudarnya Peran Keluarga, Kejahatan Semakin Merajalela

    04/29/2025

    Pansus LKPJ Usulkan Bentuk Tim Terpadu Mitigasi Banjir Di Sumut

    04/11/2025

    Kecam Represifitas Anggota DPRD Kota Pematangsiantar terhadap Massa Aksi penolakan UU TNI

    03/29/2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    Top Posts

    Ketenangan Jiwa dalam Zikir dan Doa

    05/09/20252,665

    Kenapa Gen Z Gampang Overthinking?

    06/12/20251,156

    Bumi Tak Butuh Kita Tapi Kita Butuh Bumi

    06/12/20251,032

    Menjaga Ruh Al-Mudarris (Jiwa Guru) Tetap Menyala di Era Artificial Intellegence

    11/26/2024532
    Don't Miss
    Opini

    Mengapa Kita Perlu Berhenti Menyamakan Bahasa Arab dengan Arab Melayu

    By admin@kopelmanews.com06/15/20256

    Yang terjadi sebenarnya adalah sebuah prestasi intelektual yang luar biasa. Nenek moyang kita mengambil sistem aksara Arab—yang dirancang untuk bahasa Semitik dengan struktur yang sangat berbeda—dan dengan jenius mereka adaptasi untuk bahasa Austronesia seperti Melayu

    Sikap Mahasiswa Aceh di Libya atas Polemik 4 Pulau Aceh

    06/15/2025

    Kesadaran Kesehatan Meningkat, Tapi Apakah Gaya Hidup Kita Sudah Mengikutinya?

    06/15/2025

    Self-Harm: Saat Remaja Berteriak dalam Diam

    06/14/2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    • LinkedIn
    • TikTok
    • Threads

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    About Us
    About Us

    KOPELMANEWS
    Jl. Teuku Nek, Lamtheun, Kec. Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh

    We're accepting new partnerships right now.

    Email Us: admin@kopelmanews.com
    Contact: +62 851 1720 2024

    Facebook X (Twitter) YouTube WhatsApp
    Our Picks

    Mengapa Kita Perlu Berhenti Menyamakan Bahasa Arab dengan Arab Melayu

    06/15/2025

    Sikap Mahasiswa Aceh di Libya atas Polemik 4 Pulau Aceh

    06/15/2025

    Kesadaran Kesehatan Meningkat, Tapi Apakah Gaya Hidup Kita Sudah Mengikutinya?

    06/15/2025
    Most Popular

    Ketenangan Jiwa dalam Zikir dan Doa

    05/09/20252,665

    Kenapa Gen Z Gampang Overthinking?

    06/12/20251,156

    Bumi Tak Butuh Kita Tapi Kita Butuh Bumi

    06/12/20251,032
    Stats
    © 2025 KN Team
    • Home
    • Buy Now

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.