Banda Aceh, 4 Desember 2024 – LPTK Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Baitul Mal Aceh tentang pelaksanaan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tahun 2024. Kegiatan ini berlangsung di gedung Baitul Mal Aceh, Jl. Teuku Nyak Arief No.148-A, Jeulingke, Kec. Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Baitul Mal Aceh, Mohammad Haikal, ST., M.I.F.P., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof. Safrul Muluk, S.Ag., M.A., M.Ed., Ph.D., Ketua Prodi PPG UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Dr. Saifullah, S.Ag., MA., Sekretaris Prodi PPG UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Azmil Hasan Lubis, M.Pd., perwakilan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, serta jajaran staf dari Baitul Mal Aceh.
Dalam sambutannya, Haikal menyatakan bahwa Baitul mal berkomitmen untuk menyalurkan zakat kepada yang berhak untuk mendapatkannya, termasuk kepada para guru honorer melalui bantuan biaya pendidikan untuk mengikuti program Pendidikan Profesi Guru. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga marwah guru itu sendiri dan menekan angka kemiskinan di Provinsi Aceh. “Kita selalu berkomitmen untuk menyalurkan zakat di Baitul Mal ini kepada yang berhak untuk mendapatkannya. Salah satu bentuk penyaluran yang kami lakukan tahun ini adalah bantuan biaya pendidikan kepada guru honorer yang memenuhi kriteria untuk mengikuti program Pendidikan Profesi Guru. Hal ini dilakukan bertujuan untuk menjaga marwah guru itu sendiri, karena bagaimanapun guru bukanlah sosok yang hanya melakukan transfer pengetahuan kepada siswa, namun marwahnya juga harus kita jaga. Dengan mengikuti program PPG ini, selain meningkatkan kualitas dan keprofesionalan mereka sebagai guru, nantinya mereka juga akan mendapat tunjangan sebesar 2 juta rupiah sebagai tunjangan keprofesiannya”, ujar Haikal.
Lebih lanjut, Haikal menyatakan bahwa untuk tahun ini Baitul Mal Aceh mengalokasikan anggaran sebesar 75 Juta rupiah untuk biaya pendidikan PPG 15 orang guru Pendidikan Agama Islam tingkat SMA/SMK di Provinsi Aceh. Haikal juga menyatakan bahwa tahun depan (2025 red.) dengan persiapan penganggaran yang lebih matang, Baitul Mal Aceh akan mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk mengakomodir guru-guru PAI di Provinsi Aceh untuk mengikuti program PPG. “Tahun ini kita mengalokasikan anggaran 75 Juta untuk membantu 15 guru PAI di Provinsi Aceh mengikuti program PPG. InsyaAllah dengan persiapan yang lebih matang, tahun depan akan kita alokasikan anggaran yang lebih besar dengan berkoordinasi dan melibatkan Baitul Mal kabupaten/kota untuk membantu para guru PAI mengikuti program PPG dan mendapatkan sertifikasinya”, tutup Haikal.
Safrul Muluk, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh menyambut dan mengapresiasi langkah konkret pihak Baitul Mal Aceh yang peduli terhadap kesejahteraan guru PAI di Provinsi Aceh. Safrul menyatakan bahwa masih banyak guru-guru PAI di pelosok Aceh yang terancam kesejahteraannya dengan penghasilan 300 ribu rupiah per bulan. “Kami dari LPTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh sangat mengapresiasi langkah konkret serta komitmen Baitul Mal dalam membantu para guru PAI di Aceh melalui program PPG ini. Saat ini, berdasarkan data yang ada pada kami, masih sangat banyak guru-guru di Aceh yang masih sangat memprihatinkan pendapatannya, bahkan banyak yang berpenghasilan 300 ribu rupiah per bulan”, terang Safrul. Safrul juga menjelaskan bahwa dana yang diberikan untuk biaya pendidikan para guru akan dikelola oleh FTK UIN Ar-Raniry untuk memenuhi kebutuhan teknis akademis para peserta selama proses program PPG hingga lulus. “Dana 5 juta rupiah per peserta itupun pada dasarnya dikembalikan kembali kepada para guru untuk memenuhi kebutuhannya selama proses program PPG yang dikelola oleh FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh, misal untuk biaya UKT, biaya pembelajaran, biaya pendaftaran UKMPPG dan lain sebagainya. Artinya, guru-guru ini tidak perlu lagi mengeluarkan dana apapun kepada LPTK untuk kebutuhannya selama proses program PPG”, tambah Safrul.
Lebih lanjut, Safrul menyatakan bahwa UIN Ar-Raniry akan membalas komitmen Baitul Mal dalam membantu biaya pendidikan para guru PAI mengikuti program PPG dengan sebuah komitmen pelayanan yang maksimal, sehingga guru-guru tersebut bisa lulus program PPG dan mendapatkan sertifikasinya. “Komitmen Baitul Mal tentu akan kami balas dengan sebuah komitmen dengan memberikan pelayanan akademik dan teknis yang sangat baik kepada para guru yang mengikuti program PPG di LPTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Pelayanan akademik dan teknis yang sangat baik menjadi salah satu upaya yang kita lakukan untuk memudahkan para guru untuk lulus program PPG ini dan pada akhirnya mendapatkan sertifikasi untuk meningkatkan penghasilannya”, tutup Safrul.
Sejalan dengan Safrul, Saifullah (Ketua Prodi PPG UIN Ar-Raniry Banda Aceh) menyatakan bahwa biaya pendidikan sebesar 5 juta rupiah yang dialokasikan untuk setiap guru terebut merupakan sebuah investasi jangka panjang. Hal tersebut dikarenakan jika lulus, guru-guru tersebut akan dibayarkan tunjangan sertifikasinya oleh Kementerian Agama hingga guru tersebut pensiun. Hal itu juga akan berbanding lurus dengan komitmen Baitul Mal yaitu untuk mengurangi angka kemiskinan di Aceh. “Biaya pendidikan 5 juta rupiah yang dianggarkan tersebut merupakan sebuah investasi janga panjang bagi para guru-guru PAI ini. Hal itu dikarenakan jika mereka lulus program ini, mereka akan mendapat tunjangan sertifikasi yang layak hingga mereka pensiun, dan itu berarti akan memberi kesejahteraan finansial bagi mereka dan mengurangi angka kemiskinan di Aceh, khususnya dari kalangan guru honorer. Biaya tunjangan sertifikasi para guru itupun tidak dibebankan kepada pemerintah provinsi ataupun kabupaten/ kota tempat mereka bertugas, melainkan dibebankan kepada Kememterian Agama”, ujar Saifullah.
Melengkapi pernyataan Saifullah, Azmil Hasan Lubis (Sekretaris Prodi PPG UIN Ar-Raniry Banda Aceh) menyatakan bahwa meskipun guru-guru peserta program PPG tersebut tidak lulus, maka mereka memiliki kesempatan sebanyak 6 kali atau 3 tahun sejak berakhirnya program PPG yang mereka ikuti untuk mengikuti UKMPPG tanpa harus mengulang program pembelajaran PPG dari awal lagi. “Di akhir program, para peserta PPG akan mengikuti Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (UKMPPG) yang terdiri dari Uji Kinerja (UKin) dan Uji Pengetahuan (UP). Sayarat lulus program ini adalah keduanya harus lulus, baik UKin maupun UP. Jika lulus, maka seperti yang disampaikan oleh Pak Saifullah, mereka akan mendapat sertifikat pendidik dan dibayarkan tunjangan sertifikasinya hingga pensiun. Namun, jika mereka tidak lulus salah satu atau keduanya (UKin dan UP red.), maka mereka diberi kesempatan sebanyak 6 kali atau 3 tahun untuk mengikuti kembali ujian hanya untuk yang belum lulus tanpa harus mengikuti proses pembelajaran dari awal lagi” jelas Azmil.
Wahyudi sebagai perwakilan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh menyatakan bahwa ada daftar tunggu lebih dari 3.000 guru PAI untuk mengikuti program PPG di Provinsi Aceh. Data tersebut merupakan data update terakhir yang mengikuti uji kemampuan akademik awal PPG. Jumlah itu merupakan yang telah lulus uji kemampuan akademik awal PPG, dan masih banyak guru yang belum mengikuti uji kemampuan akademik awal PPG. “Saat ini ada lebih dari 3.000 guru PAI di Provinsi Aceh yang berada pada daftar tunggu pemanggilan mengikuti program PPG. Artinya, mereka ini sudah lulus uji kemampuan akademik awal PPG, namun belum dipanggil untuk mengikuti program PPG. Masih banyak guru PAI Provinsi Aceh yang belum mengikuti atau belum lulus uji kemampuan akademik awal PPG, dan kegiatan uji kemampuan akademik awal PPG akan terus berlangsung di setiap tahunnya. Artinya, jika tidak dicicil dari sekarang, maka beban kita akan semakin besar nantinya”, ujar Wahyudi.
Program PPG merupakan suatu program yang diikuti oleh guru untuk meningkatkan kualitas guru. Setelah lulus, peserta akan mendapatkan sertifikat pendidik. Sertifikat pendidik tersebut dapat digunakan untuk mengklaim tunjangan sertifikasi guru, sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru nantinya. Di tahun 2024, LPTK Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh diberikan mandat oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI sebagai LPTK penyelenggara program PPG berdasar KMA nomor 606 tahun 2021. Tahun ini program PPG hanya untuk guru PAI sebanyak 2 gelombang. Gelombang pertama berlangsung dari bulan Juni hingga November 2024, sedangkan gelombang kedua dilaksanakan dari Oktober 2024 hingga Maret 2025. Kerja sama dengan Baitul Mal Aceh dilaksanakan pada gelombang kedua taun 2024. Selain dengan Baitul Mal Aceh, LPTK FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh juga melakukan kerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Padang Lawas. Total peserta PPG di LPTK FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh berjumlah 109 orang. Rincian peserta PPG Guru PAI gelombang kedua ini adalah 15 orang dari Baitul Mal Aceh dan 94 orang dari Baznaz Kabupaten Padang Lawas.