Aceh, kopelmanews.com – Pemikiran dalam karya penelitian berfungsi sebagai bangunan intelektual yang sangat penting dan dilaksanakan di dalam bab dua pada bagian pustaka. Kerangka di dalam pemikiran adalah sesuatu yang berisi konsep-konsep yang saling berhubungan dan dijelaskan secara logis untuk menunjukkan relasi antar variasi penelitian. Dalam suatu penelitian, kerangka pemikiran berfungsi menjaga arah penelitian dengan memastikan adanya dasar teori yang kuat. Itulah mengapa pemikiran di dalam kerangka sangat penting perannya untuk mengontrol sebuah riset.
Tentu di dalam suatu penelitian, pemikirannya tersusun rapi di dalam sebuah kerangka berpikir. Hal ini dipastikan untuk membantu para pembaca, pembimbing dan juga tim penguji untuk lebih mudah dalam memahami. Siswa yang meraih nilai A dalam skripsi cenderung memiliki pemikiran di dalam kerangka yang tersusun secara logis berbasis pada teori yang solid. Dengan demikian, hal ini berdampak pada kerangka pemikiran yang memberikan kontribusi terhadap kualitas riset.
Dalam hipotesis dan teori pasti terdapat sebuah jembatan berfungsi sebagai penghubung diantara keduanya, itu disebut sebagai kerangka di dalam pemikiran. Kerangka pemikiran membolehkan seorang peneliti menunjukkan relevansi antara teori yang diangkat dan permasalahan yang ada. Tanpa mengaitkan teori dengan pemikiran yang di dalam kerangka, seorang peneliti cenderung menghasilkan hipotesis yang tidak logis. Dengan demikian, kerangka yang digunakan dalam pemikiran sangat berpengaruh pada logika ilmiah yang digunakannya.
Disamping itu, dalam hal ini kerangka berpikir membantu peneliti dalam menentukan metode penelitian yang tepat dan relevan. Contoh, jika dalam kerangka pikir dijelaskan hubungan dua variabel, maka kuantitatif eksplanatif adalah pilihan yang logis. Ini di dukung hasil evaluasi LLDIKTI Wilayah III di 2021 yang mengungkapkan 64% dosen pembimbing berpendapat dosen pembimbing mengutamakan kerangka pemikiran dalam menilai kesesuaian metode dengan permasalahan penelitian.
Tetapi pada kenyataannya, banyak mahasiswa yang masih kesulitan dalam menyusun kerangka pemikiran dengan baik hingga mendalam. Permasalahan ini umumnya disebabkan oleh kurangnya pemahaman terhadap teori ataupun tidak mengetahui bagaimana menghubungkan teori dengan masalah yang diangkat dalam penelitian. Oleh karena itu sangat penting bagi setiap lembaga pendidikan tinggi untuk mengorganisir pelatihan khusus mengenai penyusunan kerangka pemikiran secara lebih sistematis dan terstruktur berdasarkan data.
Penelitian berkualitas diawali dengan menyusun kerangka pemikiran yang detail. Kerangka pemikiran justru menjadi inti dalam setiap karya ilmiah, yang menentukan arah dan fokus penelitian yang akan dilakukan. Dalam hal ini, peneliti tak hanya membangun fondasi teoritis, melainkan juga meningkatkan kualitas argumenasinya. Penelitian justru akan berlabel berkualitas, bila didukung dasar kerangka pemikiran yang kuat. Berbekal penjelasan diatas, setiap pemula harus sangat berusaha untuk melengkapi diri dengan literasi teoritik dan keterampilan berlogika.