Close Menu
    What's Hot

    Sikap Mahasiswa Aceh di Libya atas Polemik 4 Pulau Aceh

    06/15/2025

    Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry Gelar Talkshow Internasional Series 2, “Phobia Pernikahan dari Tiga Belahan Dunia”

    06/01/2025

    Komunitas SAN Gelar Rapat Kerja dan Sosialisasi Pasar Modal Indonesia Bersama Korea Investment & Sekuritas Indonesia

    05/04/2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Senin, Juni 16
    Facebook X (Twitter) Instagram
    kopelmanews.comkopelmanews.com
    Demo
    • Home
    • Nasional
    • Internasional
    • Politik
    • Pendidikan
    • Ekonomi
    • Olahraga
    • Kesehatan
    • Hiburan
    • Teknologi
    • Otomotif
    • Redaksi
    kopelmanews.comkopelmanews.com
    Home » Peneliti PSGA UIN Ar-raniry sebut pengungsi Rohingya sebaiknya disekolahkan disekolah sekitar
    Pendidikan

    Peneliti PSGA UIN Ar-raniry sebut pengungsi Rohingya sebaiknya disekolahkan disekolah sekitar

    admin@kopelmanews.comBy admin@kopelmanews.com05/30/2025Tidak ada komentar37 Views
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn WhatsApp Reddit Tumblr Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Aceh, kopelmanews.com – Peneliti PSGA UIN Ar-Raniry Harri Santoso, S.Psi.,M.Ed menyebutkan anak-anak Rohingnya yang berada di Pengungsian Mina yang terletak di Kabupaten Pidie sebaiknya dapat disekolahkan di sekolah-sekolah sekitar shelter pengungsian tersebut, hal ini dia sebutkan ketika selesai melaksanakan Program Psikososial Bersama DEMA Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry dan PSGA yang didukung beberapa lembaga seperti UNHCR, YKMI, HIMPSI Aceh, Refugee Center UIN Ar-Raniry. Banda Aceh, 30 Mei 2025

    Harri melihat terdapat belasan anak usia sekolah berada di kamp tersebut sebaiknya disekolahkan disekolah terdekat baik dibawah kemenag dan kemendikdasmen, karena kedua lembaga tersebut telah mengusung semangat Pendidikan inklusif yaitu Pendidikan untuk semua.

    Sebagai manusia, mereka memiliki hak untuk mendapatkan Pendidikan yang layak untuk kehidupan mereka. Pihaknya menyebutkan, selama di Myanmar, mereka tidak mendapatkan Pendidikan yang layak sebagai warga negara, seharusnya ketika mereka di Indonesia khususnya Aceh, sebaiknya mereka mendapatkan hak Pendidikan sebagai hak dasar manusia.

    Sebagai wilayah yang pernah mengalami bencana besar baik bencana alam dan sosial, Aceh layak menjadi laboratorium bencana, sebuah tempat dimana masyarakatnya sudah memiliki pengetahuan dan kearifan lokal dalam menghadapi bencana.

    Masyarakat Aceh memiliki keterbukaan terhadap Masyarakat Rohingnya, tidak ada alasan bagi kita untuk menolak mereka, jika alasannya keberadaan mereka di aceh atau wilayah NKRI akan mengurangi dana untuk Masyarakat bahwa seluruh biaya operasional mereka di Aceh dan Indonesia dibiayai oleh beberapa lembaga internasional seperti UNHCR dan IOM. Bahkan menurutnya, dibeberapa tempat pengungsi dan penduduk di aceh telah berhasil menyatu, hal ini tidak sesuai dengan beberapa fenomena penolakan yang sempat terjadi di beberapa titik di Aceh.

    Terkait dengan kegiatan yang mereka lakukan, menurutnya adalah salah satu wujud peran UIN Ar-raniry Banda Aceh sebagai World class University untuk mampu memberikan solusi terhadap permasalahan sosial yang terjadi tidak hanya masalah lokal namun internasional.

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email
    admin@kopelmanews.com
    • Website

    Related Posts

    Syakir Daulay: Generasi Muda Tabagsel di Perantauan Perlu Belajar Huruf Tulak Tulak

    06/16/2025

    Mengenal Aksara Arab Melayu

    06/14/2025

    Reshuffle kepengurusan Kabinet Mandala Parsadaon IMARSU : Langkah Strategis untuk Efektivitas Organisasi

    06/12/2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    Top Posts

    Ketenangan Jiwa dalam Zikir dan Doa

    05/09/20252,665

    Kenapa Gen Z Gampang Overthinking?

    06/12/20251,156

    Bumi Tak Butuh Kita Tapi Kita Butuh Bumi

    06/12/20251,032

    Menjaga Ruh Al-Mudarris (Jiwa Guru) Tetap Menyala di Era Artificial Intellegence

    11/26/2024532
    Don't Miss
    Top News

    Syakir Daulay: Generasi Muda Tabagsel di Perantauan Perlu Belajar Huruf Tulak Tulak

    By admin@kopelmanews.com06/16/202519

    Huruf tulak tulak atau yang sering kita dengar aksara Mandailing ini kan warisan leluhur kita dari Mandailing yang sudah ada sejak lama yang merupakan metamorfosa huruf Pallawa

    Mengapa Kita Perlu Berhenti Menyamakan Bahasa Arab dengan Arab Melayu

    06/15/2025

    Sikap Mahasiswa Aceh di Libya atas Polemik 4 Pulau Aceh

    06/15/2025

    Kesadaran Kesehatan Meningkat, Tapi Apakah Gaya Hidup Kita Sudah Mengikutinya?

    06/15/2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    • LinkedIn
    • TikTok
    • Threads

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    About Us
    About Us

    KOPELMANEWS
    Jl. Teuku Nek, Lamtheun, Kec. Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh

    We're accepting new partnerships right now.

    Email Us: admin@kopelmanews.com
    Contact: +62 851 1720 2024

    Facebook X (Twitter) YouTube WhatsApp
    Our Picks

    Syakir Daulay: Generasi Muda Tabagsel di Perantauan Perlu Belajar Huruf Tulak Tulak

    06/16/2025

    Mengapa Kita Perlu Berhenti Menyamakan Bahasa Arab dengan Arab Melayu

    06/15/2025

    Sikap Mahasiswa Aceh di Libya atas Polemik 4 Pulau Aceh

    06/15/2025
    Most Popular

    Ketenangan Jiwa dalam Zikir dan Doa

    05/09/20252,665

    Kenapa Gen Z Gampang Overthinking?

    06/12/20251,156

    Bumi Tak Butuh Kita Tapi Kita Butuh Bumi

    06/12/20251,032
    Stats
    © 2025 KN Team
    • Home
    • Buy Now

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.