Aceh, kopelmanews.com – Abd Al-Rahman I merupkan keturunan Bani Umayyah yang berhasil lolos dari pembantaian keluarga Umayyah oleh dinasti Abbasiyah pada tahun 750 M. Setelah melalui perjalanan panjang dan penuh rintangan dari Suriah menuju Afrika utara, akhirnya ia tiba di Semenanjung Iberia (Spanyol) pada tahun 755 M. Saat itu, wilayah tersebut tengah mengalami kekacauan akibat perebutan kekuasaan antar suku Arab dan Berber yang telah lebih dulu menaklukan wilayah tersebut.
Abd Al-Rahman I adalah tokoh kunci dalam sejarah islam di Eropa, khususnya di wilayah Spanyol. Ia merupakan anggota dari Dinasti Umayyah yang berhasil melarikan diri dari pembantaian Abbasiyah dan kemudian mendirikan Emirat Cordoba pada tahun 756 M. Langkah ini menjadi titik awal berdirinya kekuasaan Islam independen di semenanjung Iberia. Dengan dukungan dari beberapa kelompok lokal, berhasil merebut kendali atas wilayah Cordoba dan memproklamasikan dirinya sebagai Emir Al-Andalus pada tahun 756 M. Langkah ini menandai berdirinya kekuasaan independen Dinasti Umayyah di Spanyol, terlepas dari kekuasaan khalifah Abbasiyah di Baghdad.
Keberhasilan Abd Al-Rahman I meloloskan diri dari kejaran Abbasiyah dan menyeberang ke wilayah Andalusia merupakan kisah heroik yang menunjukkan kecerdikan dan keteguhannya. Setelah sampai di Spanyol, ia tidak hanya berupaya menyelamatkan dirinya, tetapi juga membangun kembali kejayaan Dinasti Umayyah ditanah baru.

Keberhasilan Abd Al-Rahman I meloloskan diri dari kejaran Abbasiyah dan menyeberang ke wilayah Andalusia merupakan kisah heroik yang menunjukkan kecerdikan dan keteguhannya. Setelah sampai di Spanyol, ia tidak hanya berupaya menyelamatkan dirinya, tetapi juga membangun kembali kejayaan Dinasti Umayyah ditanah baru. Salah satu kontribusi terbesar Abd Al-Rahman I adalah keberhasilannya dalam menyatukan berbagai kelompok etnis dan suku yang sebelumnya saling bersaing di wilayah Al-Andalus. Ia merupakan kebijakan yang relatif toleran terhadap penduduk lokal, termasuk komunitas Kristen dn Yahudi, dengan memberikan mereka status dhimmi, yaitu non muslim yang dilindungi dengan membayar jizyah (pajak khusus).
Di bawah kepemimpinannya, Cordoba mulai berkembang sebagai pusat kekuasaan Islam yang maju. Abd Al-Rahman I membentuk sistem pemerintahan yang stabil dan mampu menyatukan berbagai suku Arab dan Berber yang sebelumnya sering berselisih. Ini menciptakan fondasi bagi kemajuan peradaban Islam diwilayah tersebut. Kepemimpinanya yang kuat dan penuh strategi berhasil menciptakan stabilitas politik diwilayah yang sebelumnya penuh konflik antara berbagai suku Arab dan Berber. Dengan pendekatan diplomatis dan militer yang cerdas, Abd Al-Rahman I mampu meredam perpecahan internal dan membangun fondasi pemerintahan yang kokoh. Hal ini membuka jalan bagi kemajuan dalam bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, budaya, dan segi di wilayah tersebut.
Abd Al-Rahman I juga dikenal sebagai pemimpin visioner dalam bidang pembangunan Masjid Agung Cordoba, yang kelak menjadi simbol kejayaan arsitektur dan spiritualits islam di Spanyol. Meskipun pembangunan selesai pada masa penerusnya, inisiatif awal ini datang dari dirinya. Meskipun penyelesaian masjid itu terjadi pada masa pemerintahan penerusnya, Abd Al-Rahman I pertama kali merancang dan memulai proyek ini, masjid ini kelak menjadi simbol kemegahan arsitektur Islam di Eropa, dengan gaya khas yang menggabungkan unsur Timur Tengah dan lokal Spanyol. Tak hanya menjadi tempat ibadah, manjid ini juga berfungsi sebagai pusat pendidikan dan kegiatan keagamaan, mencerminkan tingginya peradaban Islam di Andalusia. Keberanian dan visi Abd Al-Rahman I menjadiakan Cordoba sebagai salah satu kota yang sangat paling maju di dunia pada masanya.
Selain bidang arsitektur, Abd Al-Rahman I juga mengembangkan sistem irigasi dan pertanian yang efektif di Andalusia. Ia mengadaptasi teknik pertanian dari dunia Islam di Timur Tengah dan menerapkannya di tanah Iberia, yang membawa kemakmuran ekonomi bagi rakyatnya. Abd Al-Rahman I juga membentuk birokrasi yang efektif dan profesional, membangun angkatan bersenjata yang kuat, dan memperkuat sistem hukum Islam di wilayah tersebut, semua ini menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan peradaban islam yang kelak berkembang pesat pada masa-masa mendatang.
Pengaruh Jangka Panjang terhadap peradaban Eropa, keberadaan peradaban islam di Spanyol selama berabad-abad membawa dampak besar terhadap Eropa, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan,kedokteran,filsafat,matematika,astronomi,dan arsitektur. Banyak karya ilmiah dari dunia Islam diterjemahkan ke dalam bahasa latin dan menjadi dasar dari kebangkitan intelektual di Eropa Barat. Jejak Abd Al-Rahman I sebagai pelopor kehadiran Islam di jantung Spanyol menjadi awal dari pertukaran budaya besar antara dunia Islam dan Eropa. Ia tidak hanya membangun sebuah negara, tetapi juga membuka jalan bagi terbentuknya peradaban yang pluralis,ilmiah,dan maju.
Dalam bidang budaya dan pendidikan, pemerintahannya membuka jalan bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Meskipun puncaknya terjadi di masa khalifah Cordoba seperti Abd Al-Rahman III, namun fondasi intelektual itu dimulai sejak masa Abd Al-Rahman I, dengan menarik cendikiawan dan ulama dari Timur.
Abd Al-Rahman I juga memperkuat identitas Islam lokal dengan menciptakan struktur keagamaan dan hukum yang berpijak pada syariat Islam, tetapi disesuaikan dengan kondisi sosial di Andalusia. Ia menekankan toleransi terhadap kelompok non-Muslim, seperti Yahudi dan Kristen, selama mereka tunduk pada aturan negara. Dalam kerangka ini, Abd Al-Rahman I mendirikan lembaga-lembaga pendidikan dan keagamaan yang menjadi fondasi bagi berkembangnya tradisi intelektual islam diwilayah tersebut.
Stabilitas politik yang dibangun oleh Abd Al-Rahman I memungkinkan Andalusia berkembang menjadi salah satu peradaban paling maju di Eropa pada masanya. Hal ini menjadi bukti bahwa kepemimpinannya tidak hanya bersifat milteristik, tetapi juga berorientasi pada pembangunan masyarakat yang beradab. Di bawah kepemimpinanya, pembangunan infrastruktur seperti masjid, jalan, dan saluran irigasi juga mendapat perhatian besar, yang berkontribusi pada kemajuan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
Abd Al-Rahman I juga berhasil menjaga kemandirian politik Emirat Cordoba dari kekuasaan Abbasiyah di Baghdad. Meskipun tidak mengklaim gelar khalifah, sikap ini menunjukkan tekadnya untuk membangun pusat kekuasaan Islam yang berdiri sendiri di Barat. Selain itu, ia juga memperkuat mileter dan birokrasi untuk menjamin stabilitas internal serta memperluas pengaruhnya di semenanjung Iberia, menjadikan Cordoba sebagai pusat politik, budaya, dan ilmu pengetahuan yang disegani.
Jejak peninggalannya tidak hanya berupa bangunan, tetapi juga sistem pemerintahan, tradisi intelektual, dan toleransi beragama yang bertahan hingga berabad-abad kemudian. Andalusia dibawah Umayyah menjadi contoh masyarakat multikultural yang harmonis, selain itu Andalusia juga dikenal sebagai pusat tradisi intelektual, dimana ilmu pengetahuan, filsafat, dan sastra berkembang pesat dan menjadi jembatan antara dunia Islam dan Eropa. Nilai-nilai toleransi beragama pun sangat dijunjung tinggi, yang menciptakan kehidupan bersama yang harmonis antara umat Islam dan Yahudi. Yang menjadikan Andalusia dibawah kekuasaan Umayyah sebagai contoh nyata masyarakat yang maju .
Peran Abd Al-Rahman I sering dianggap sebagai fondasi dari kejayaan Islam di Spanyol, yang kelak mencapai puncaknya pada masa Abd Al-Rahman III dan Al-Hakam II. Tanpa visi dan langkah awalnya, kemajuan besar dalam ilmu pengetahuan, seni, dan sastra mungkin tidak akan tercapai di Andalusia visi dan ketangguhannya dalam membangun negara dari puing-puing pasca kekacauan menjadikannya salah satu pemimpin paling berpengaruh dalam sejarah islam Eropa.
Abd Al-Rahman I merupakan tokoh kunci dalam sejarah Islam di Eropa. Melalui visi politiknya yang cerdas, ia tidak hanya menyelamatkan sisa kejayaan Bani Umayyah, tetapi juga meletakkan dasar bagi peradaban Islam yang monumental di Al-Andalusia. Keberhasilannya menjadi contoh nyata bagaimana pemimpin visioner mampu menciptakan harmoni ditengah keragaman, dan membangun peradaban yang meninggalkan jejak panjang dalam sejarah dunia. Jejak peradaban Islam di jantung Spanyol, melalui keberanian, kecerdesan politik, dan kepemimpinan yang inklusif, ia mengubah wilayah yang terpecah belah mnjadi pusat peradaban yang bercahnya di Eropa selama berabad-abad. Warisannya tetap menjadi inspirasi dalam sejarah dunia islam dan peradaban global.