Aceh, kopelmanews.com – FKIP- Universitas Malikussaleh kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat melalui program PNBP tahun 2025 dengan mengusung tema Gerakan EISGU (Ethical and Islamic Gadget Use) yang dibawakan oleh TIM Zainul Mujtahid, Muh.Fahrudin Alawi, Said Fadlan Anshari dan Islami Fatwa. Kegiatan ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Kota Lhokseumawe dan dihadiri oleh dosen, guru, mahasiswa, serta seluruh siswa yang menjadi sasaran utama program.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa mengenai pentingnya penggunaan gawai device secara etis, sehat, dan sesuai dengan tuntunan nilai Islami. Di era digital saat ini, gadget tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari, namun penggunaannya harus diarahkan agar tidak membawa dampak negatif bagi perkembangan moral maupun prestasi belajar saat sekarang maupun yang akan datang. Dalam sambutannya, Kepala SMP Negeri 8 Kota Lhokseumawe, Ibu Yunitawati, S.Pd, menyambut hangat atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada Universitas Malikussaleh yang telah memilih sekolah kami sebagai tempat pelaksanaan kegiatan Gerakan EISGU. Program ini sangat relevan dengan kondisi anak-anak saat ini yang sangat dekat dengan gadget. Kami berharap siswa dapat belajar bagaimana memanfaatkan teknologi dengan cara yang benar, tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga sebagai sarana belajar yang bermanfaat, tentu tetap sesuai dengan etika dan nilai-nilai Islami,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana kegiatan, Bapak Zainul Mujtahid, M.Pd, menegaskan pentingnya membangun kesadaran literasi digital sejak usia sekolah. “Gerakan EISGU hadir sebagai bentuk kepedulian akademisi terhadap fenomena penggunaan gadget yang kadang tidak terkontrol di kalangan pelajar. Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan pemahaman bahwa Islam mengajarkan keseimbangan, termasuk dalam penggunaan teknologi. Semoga kegiatan ini bisa menjadi langkah awal membentuk generasi yang cerdas, kreatif, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan era digital secara islami,” jelasnya.
Rangkaian acara diisi dengan seminar, diskusi interaktif, hingga praktik literasi digital Islami yang menghadirkan antusiasme tinggi dari siswa. Mereka diajak memahami bahaya penyalahgunaan gadget, sekaligus bagaimana menjadikannya sebagai media positif untuk belajar, berkreasi, dan memperkuat nilai-nilai keagamaan yang menjadi pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara.

Melalui kegiatan ini, Universitas Malikussaleh berharap Gerakan EISGU tidak hanya bermanfaat bagi siswa SMP Negeri 8 Kota Lhokseumawe, tetapi juga dapat menjadi model literasi digital Islami yang bisa dikembangkan di sekolah-sekolah lain di wilayah Aceh, dan kami siap bekerjasama lebih lanjut di area area sekolah lainnya sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.

kegiatan inti dilaksanakan melalui lokakarya interaktif yang membahas etika penggunaan gadget dalam perspektif Islam, dipandu oleh Zainul Mujtahid, S.Pd., M.Si.P., Setelah itu, peserta difasilitasi dalam pelatihan pembuatan konten digital edukatif seperti poster dan video pendek bernuansa etika digital Islami menggunakan aplikasi sederhana, dipandu oleh Islami Fatwa, S.Pd., M.Pd.
Untuk memperluas wawasan remaja, dilaksanakan juga pelatihan literasi digital dan pemrograman dasar (coding) dengan pendekatan praktis dan menyenangkan, agar gadget dapat dimanfaatkan untuk aktivitas produktif. Sesi ini dipandu oleh Said Fadlan Anshari, S.Kom., M.Kom. Sebagai tindak lanjut, dibentuklah Komunitas Remaja EISGU yang menjadi wadah keberlanjutan program. Komunitas ini diharapkan dapat menjadi ruang berbagi praktik baik, berdiskusi tentang isu etika digital Islami, serta melahirkan duta perubahan positif dalam penggunaan gadget di masyarakat. Sesi pembentukan komunitas dipandu oleh Muh. Fahrudin Alawi, S.Pd., M.A..
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, FKIP- Universitas Malikussaleh bersama SMP Negeri 8 Kota Lhokseumawe juga melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) sebagai bentuk kerja sama berkelanjutan. MoU ini mencakup program pendampingan literasi digital Islami, pelatihan guru, serta pengembangan kurikulum pendukung yang sejalan dengan semangat Gerakan EISGU, Lanjut Islami.